Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap, prevalensi ketidakcukupan konsumsi pangan di Indonesia mencapai 8,27% pada 2024. Angka ini sudah turun dari 2023 yang sebesar 8,53%.
Kelompok Indonesia timur mendominasi prevalensi ketidakcukupan konsumsi pangan tertinggi di Indonesia.
>
Tercatat, Papua Tengah mengantongi prevalensi sebesar 37,69% pada 2024.
Kemudian posisi kedua ada Maluku sebesar 31,66%. Sementara urutan ketiga ada Papua Selatan, sebesar 29,26%.
Ada juga Maluku Utara, Papua Pegunungan, Papua, Papua Barat, hingga Gorontalo. Sementara provinsi yang tidak termasuk Indonesia bagian timur dalam daftar 10 besar ini hanyalah Kalimantan Utara.
Melansir laman BPS Temanggung, prevalensi ketidakcukupan konsumsi pangan atau prevalence of undernourishment (PoU) adalah proporsi penduduk di suatu wilayah yang mengonsumsi pangan lebih rendah dari standar kecukupan energi untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif yang dinyatakan dalam bentuk persentase.
PoU dipengaruhi berbagai faktor, di antaranya pendapatan rumah tangga, jumlah anggota keluarga, pengeluaran, harga dan ketersediaan pangan, hingga pengetahuan tentang gizi.
Berikut daftar lengkap prevalensi ketidakcukupan konsumsi pangan di seluruh provinsi Indonesia pada 2024:
- DI Aceh 9,1%
- Sumatera Utara 7,54%
- Sumatera Barat 8,88%
- Riau 10,93%
- Jambi 10,58%
- Sumatera Selatan 5,97%
- Bengkulu 9,86%
- Lampung 10,68%
- Kep. Bangka Belitung 10,66%
- Kep. Riau 9,55%
- DKI Jakarta 3,53%
- Jawa Barat 5,99%
- Jawa Tengah 8,63%
- DI Yogyakarta 9,05%
- Jawa Timur 8,4%
- Banten 2,55%
- Bali 3,2%
- Nusa Tenggara Barat 2,74%
- Nusa Tenggara Timur 12,49%
- Kalimantan Barat 13,56%
- Kalimantan Tengah 8,5%
- Kalimantan Selatan 3,83%
- Kalimantan Timur 7,4%
- Kalimantan Utara 14,61%
- Sulawesi Utara 6,16%
- Sulawesi Tengah 10,51%
- Sulawesi Selatan 6,99%
- Sulawesi Tenggara 10,25%
- Gorontalo 15,99%
- Sulawesi Barat 6,53%
- Maluku 31,66%
- Maluku Utara 28,44%
- Papua Barat 21,91%
- Papua Barat Daya 20,53%
- Papua 26,03%
- Papua Selatan 29,26%
- Papua Tengah 37,69%
- Papua Pegunungan 27,26%
- Indonesia 8,27%.
(Baca juga: Pengeluaran Rokok Warga Lebih Tinggi dari Sayur dan Daging pada 2024)