Harga Pangan Naik, Inflasi AS Naik Lagi pada Juli 2023

Ekonomi & Makro
1
Adi Ahdiat 15/08/2023 14:00 WIB
Pergerakan Inflasi Tahunan AS (Januari 2020-Juli 2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Menurut laporan Biro Statistik Ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS), inflasi tahunan AS pada Juli 2023 secara umum mencapai 3,2% (year-on-year/yoy), naik dibanding Juni 2023 yang masih 3% (yoy).

Ini merupakan kenaikan yang pertama kali, setelah inflasi AS sempat melandai selama 12 bulan berturut-turut seperti terlihat pada grafik.

(Baca: 42 Negara Rawan Kekeringan akibat El Nino, Termasuk Indonesia)

Pada Juli 2023 laju inflasi AS menguat meski harga energi sudah lebih murah dari tahun lalu. Adapun penguatan inflasi ini salah satunya dipengaruhi kenaikan harga pangan.

"Indeks harga energi turun 12,5 persen dalam 12 bulan terakhir, dan indeks harga makanan naik 4,9 persen dibanding setahun lalu," kata Biro Statistik Ketenagakerjaan AS dalam siaran persnya, Kamis (10/8/2023).

Jika dirinci berdasarkan komoditasnya, pada Juli 2023 indeks harga bensin di AS turun 19,9% (yoy), indeks harga fuel oil atau minyak bakar turun 26,5% (yoy), dan indeks harga gas turun 13,7% (yoy).

Namun, indeks harga bahan makanan rumahan atau food at home naik 3,6% (yoy), dan produk makanan luar-rumah atau food away from home naik 7,1% (yoy).

Komoditas-komoditas lainnya juga masih mengalami kenaikan harga, seperti kendaraan baru, pakaian, rumah/tempat tinggal, jasa transportasi, dan produk kesehatan. Dari kelompok komoditas ini, inflasi paling besar terjadi pada jasa transportasi, yakni 9% (yoy).

Menurut Oren Klachkin, ekonom dari Oxford Economics, penguatan laju inflasi bisa memicu kenaikan suku bunga bank sentral AS atau The Fed.

"The Fed tak akan ragu menaikkan lagi suku bunga acuannya jika inflasi bergerak ke atas secara mengejutkan," kata Klachkin, dilansir situs resmi S&P Global, Jumat (11/8/2023).

Hal senada disampaikan Lydia Boussour, ekonom senior dari EY-Parthenon.

"Dengan inflasi (AS) masih jauh dari target 2 persen, The Fed mungkin akan mempertahankan sikap hawkish dan membuka pintu untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut," kata Boussour.

(Baca: The Fed Naikkan Suku Bunga di Tengah Proyeksi Muram IMF Medio 2023)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua