Ini Lapangan Usaha yang Berkontribusi Atas Peningkatan Ekonomi Indonesia Kuartal II 2023

Ekonomi & Makro
1
Erlina F. Santika 08/08/2023 14:00 WIB
PDB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Menurut Lapangan Usaha (Kuartal I-Kuartal II 2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekonomi Indonesia kuartal II 2023 terhadap kuartal II 2022 tumbuh sebesar 5,17% (year-on-year/yoy). Secara kuartal II terhadap kuartal I 2023 tercatat sebesar 3,86% (quarter-to-quarter/qtq).

Jika ekonomi Indonesia diukur dari besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku (ADHB), nilainya mencapai Rp5.226,7 triliun pada kuartal II 2023. Angka ini naik dari sebelumnya yang mencapai Rp5.072,4 triliun pada kuartal I 2023.

Sementara itu, atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp3.075,7 triliun. Angka ini juga naik dari kuartal I 2023 yang mencapai Rp2.961,6 triliun.

Peningkatan total PDB itu disumbang dari berbagai sektor lapangan usaha.

Secara nilai atau nominal PDB ADHB, paling besar berasal dari industri pengolahan, yang mencapai Rp953,9 triliun pada kuartal II 2023. Angka ini naik 0,47% (qtq) yang sebelumnya sebesar Rp941,6 triliun.

Nilai PDB ADHB lapangan usaha terbesar selanjutnya adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan yang sebesar Rp697 triliun, meroket 15,32% (qtq) dari sebelumnya yang sebesar Rp597,5 triliun.

Selanjutnya ada perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor yang mencapai Rp671,5 triliun. Angka ini naik 2,50% (qtq) dari sebelumnya yang mencapai Rp657 triliun.

BPS menyebut, dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 15,80%. Angka itu dihitung berdasarkan kuartal II terhadap kuartal I 2023 (qtq).

(Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,17% pada Kuartal II-2023)

PDB adalah perhitungan nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu. PDB merupakan salah satu metode untuk menghitung pendapatan nasional.

ADHB dihitung berdasarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada periode saat ini. Sementara ADHK menggunakan harga tahun dasar 2010.

Berikut rincian nilai PDB berdasarkan ADHB menurut lapangan usaha kuartal II 2023:

  • Industri pengolahan
    Q1 2023 Rp941,6 triliun
    Q2 2023 Rp953,9 triliun
  • Pertanian, kehutanan dan perikanan
    Q1 2023 Rp597,5 triliun
    Q2 2023 Rp697,6 triliun
  • Perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor
    Q1 2023 Rp657,0 triliun
    Q2 2023 Rp671,5 triliun
  • Pertambangan dan penggalian
    Q1 2023 Rp600,9 triliun
    Q2 2023 Rp547,9 triliun
  • Konstruksi
    Q1 2023 Rp501,2 triliun
    Q2 2023 Rp492,8 triliun
  • Transportasi dan pergudangan
    Q1 2023 Rp281,8 triliun
    Q2 2023 Rp306,7 triliun
  • Informasi dan komunikasi
    Q1 2023 Rp212,3 triliun
    Q2 2023 Rp220,0 triliun
  • Jasa keuangan dan asuransi
    Q1 2023 Rp218,4 triliun
    Q2 2023 Rp214,4 triliun
  • Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
    Q1 2023 Rp144,9 triliun
    Q2 2023 Rp172,5 triliun
  • Jasa pendidikan
    Q1 2023 Rp133,1 triliun
    Q2 2023 Rp151,5 triliun
  • Penyediaan akomodasi dan makan minum
    Q1 2023 Rp124,9 triliun
    Q2 2023 Rp129,6 triliun
  • Real estat
    Q1 2023 Rp124,9 triliun
    Q2 2023 Rp125,6 triliun
  • Jasa perusahaan
    Q1 2023 Rp90,7 triliun
    Q2 2023 Rp96,3 triliun
  • Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
    Q1 2023 Rp56,4 triliun
    Q2 2023 Rp62,6 triliun
  • Pengadaan listrik dan gas
    Q1 2023 Rp52,7 triliun
    Q2 2023 Rp53,2 triliun
  • Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang
    Q1 2023 Rp3,2 triliun
    Q2 2023 Rp3,3 triliun
  • Jasa lainnya
    Q1 2023 Rp96,9 triliun
    Q2 2023 Rp101,3 triliun

(Baca juga: Konsumsi Rumah Tangga Jadi Penopang Ekonomi RI Kuartal II-2023, Ini Faktor Pendorongnya)

Data Populer
Lihat Semua