Menurut Hootsuite, social commerce adalah aktivitas jual-beli produk secara daring yang dilakukan lewat media sosial.
Berbeda dengan e-commerce biasa, dalam social commerce pembeli dan penjual bisa berinteraksi dengan lebih leluasa, serta bisa bertransaksi langsung di media sosial tanpa harus masuk ke situs atau aplikasi digital lain.
Beberapa contoh penyedia layanan ini adalah TikTok Shop, Facebook Shops, dan Instagram Shopping.
(Baca: Tren Pengunjung E-Commerce Semester I 2023, Shopee Kokoh di Puncak)
Adapun menurut survei Populix, dari 1.020 orang responden Indonesia, yang pernah belanja lewat media sosial baru 86%. Dari kelompok ini, mayoritasnya berbelanja lewat Tiktok Shop.
Sementara, responden yang pernah belanja lewat WhatsApp, Facebook, Instagram, dan aplikasi media sosial lainnya lebih sedikit, seperti terlihat pada grafik.
Populix juga menemukan, produk yang paling banyak dibeli responden lewat media sosial adalah pakaian (61%), produk kecantikan (43%), makanan dan minuman (38%), serta ponsel dan aksesorinya (31%).
Survei ini dilakukan pada 28 Juli-9 Agustus 2022 terhadap 1.020 responden yang tersebar di wilayah perkotaan Indonesia, mayoritasnya dari Jabodetabek (35%), Bandung (7%), dan Surabaya (7%).
Sebanyak 70% responden belum menikah, kemudian 24% sudah menikah dan punya anak. Proporsi responden laki-laki dan perempuan seimbang, dengan mayoritas usia 18-25 tahun (67%) dan 26-35 tahun (22%).
(Baca: Apa yang Memotivasi Konsumen untuk Belanja Online? Ini Hasil Surveinya)