12 Kabupaten dengan Angka Kelahiran Terendah di Indonesia

Demografi
1
Adi Ahdiat 21/07/2023 14:20 WIB
12 Kabupaten dengan Angka Kelahiran Total Terendah di Indonesia (2020)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Pada 2020 ada 416 kabupaten di Indonesia. Dari jumlah tersebut, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur, merupakan kabupaten dengan angka kelahiran total terendah.

Angka kelahiran total atau total fertility rate (TFR) adalah banyaknya anak yang diperkirakan dilahirkan oleh satu orang perempuan di suatu wilayah, dengan anggapan bahwa perilaku kelahirannya mengikuti pola tertentu.

Berdasarkan data Long Form Sensus Penduduk 2020 Badan Pusat Statistik (BPS), Kabupaten Pacitan memiliki angka kelahiran total/TFR 1,78.

Artinya, rata-rata perempuan di kabupaten tersebut diperkirakan melahirkan tidak sampai 2 orang anak selama masa aktif reproduksinya.

(Baca: 10 Kabupaten dengan Ketahanan Pangan Terendah, Semuanya di Papua)

Berikut daftar 12 kabupaten dengan angka kelahiran total/TFR terendah di Indonesia pada 2020:

  1. Kabupaten Pacitan (Jawa Timur): 1,78
  2. Kabupaten Bojonegoro (Jawa Timur): 1,81
  3. Kabupaten Tabanan (Bali): 1,81
  4. Kabupaten Sidoarjo (Jawa Timur): 1,84
  5. Kabupaten Tuban (Jawa Timur): 1,84
  6. Kabupaten Sleman (DI Yogyakarta): 1,87
  7. Kabupaten Trenggalek (Jawa Timur): 1,89
  8. Kabupaten Badung (Bali): 1,89
  9. Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah): 1,9
  10. Kabupaten Bantul (DI Yogyakarta): 1,9
  11. Kabupaten Ngawi (Jawa Timur): 1,9
  12. Kabupaten Lamongan (Jawa Timur): 1,9

Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), angka kelahiran adalah indikator yang bisa mempengaruhi sekaligus dipengaruhi oleh pencapaian pembangunan suatu negara.

"Negara-negara dengan pencapaian pembangunan yang lebih baik, seperti tingkat kesehatan, pendidikan, dan perekonomian yang lebih tinggi, cenderung memiliki tingkat kelahiran yang lebih rendah," kata BKKBN dalam modulnya yang bertajuk Proses Demografi, Konsep dan Ukuran Fertilitas.

"Negara-negara dengan tingkat kelahiran yang lebih rendah, cenderung mempunyai pencapaian pembangunan yang lebih baik. Oleh karena itu, pengelolaan tingkat fertilitas merupakan suatu kebijakan yang penting untuk meningkatkan pencapaian pembangunan," lanjutnya.

(Baca: 10 Kabupaten dengan Ketahanan Pangan Tertinggi, Juaranya Ada di Bali)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua