Apa yang Dilakukan Masyarakat untuk Cegah Hoaks? Ini Hasil Surveinya

Teknologi & Telekomunikasi
1
Cindy Mutia Annur 19/06/2023 17:40 WIB
Hal yang Dilakukan Responden untuk Mencegah Penyebaran Hoaks (2022)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Sebagian besar masyarakat Indonesia menilai penyebaran hoaks bisa dicegah dengan mengecek ulang informasi yang beredar.

Hal ini terlihat dari laporan survei hasil kolaborasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Katadata Insight Center (KIC) yang bertajuk Status Literasi Digital di Indonesia 2022.

"Dalam upaya mencegah penyebaran berita hoaks, 80,4% responden akan melakukan pencarian kebenaran informasi yang diterima," ujar tim Kementerian Kominfo dalam laporannya.

Kemudian 15,3% responden menilai hoaks bisa dicegah dengan menegur orang yang menyebarkannya, 8,3% responden melaporkan penyebar hoaks kepada platform media terkait, dan 4,2% responden melakukan hal-hal lainnya.

Kendati begitu, meski mayoritas responden menilai cek kebenaran informasi itu penting, ternyata belum banyak yang terbiasa melakukannya.

"Hanya sekitar 48% responden yang mengecek tiap gambar, video, berita, situs, dan post di media sosial," ujar tim Kementerian Kominfo.

Di kalangan responden yang terbiasa melakukan pengecekan, 39,5% di antaranya memverifikasi berita melalui mesin pencarian internet, seperti Google, Bing, Yahoo, dan Yandex.

Kemudian 4,1% mengecek kebenaran suatu berita melalui situs-situs periksa fakta, seperti turnbackhoax.id, cekfakta.com, dan trustpositif.kominfo.go.id.

Ada pula yang mengecek informasi melalui teman, keluarga, guru, tetangga, atau tokoh masyarakat (3,5%), media sosial (2,1%), chatbot (1,4%), berita online (0,2%), dan televisi (0,1%).

Kementerian Kominfo dan KIC melakukan survei ini terhadap 10.000 pengguna internet berusia 13-70 tahun yang tersebar di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota Indonesia.

Survei dilaksanakan selama periode Agustus-September 2022 melalui wawancara tatap muka. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling, dengan toleransi kesalahan sekitar 0,98% dan interval kepercayaan 95%.

Responden memiliki beragam latar belakang dari ibu rumah tangga, wiraswasta, pekerja, pelajar, petani, dan lain-lainnya. Laporan lengkap mengenai survei ini dapat diakses dan diunduh melalui tautan https://survei.literasidigital.id/.

(Baca: Mayoritas Warga Indonesia Ragu dalam Memilah Berita Hoaks)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua