Sebelum memilih partai politik, publik tentu mempertimbangkan berbagai hal. Partai politik pun menyodorkan beragam latar calon, salah satunya publik figur, untuk mengerek popularitas partainya.
Namun, hasil survei Litbang Kompas justru tak mengarah kepada publik figur. Pihak yang memengaruhi pengambilan keputusan masyarakat dalam memilih partai politik paling banyak berasal dari keluarga. Proporsinya menyentuh 47,6% dari total responden.
Keluarga yang dimaksud adalah orang tua, suami atau istri, anak, dan saudara.
"Dengan demikian, apabila berbicara soal popularitas partai, maka basis pengenalan hingga tingkat struktur sosial paling kecil, yakni keluarga, perlu diperhatikan," kata penulis Litbang Kompas, Vincentius Gitiyarko, dalam laporannya.
Posisi kedua disusul oleh tokoh masyarakat yang mencakup RT, RW, kepala desa, lurah, dan tokoh organisasi dengan persentase 18%. Lalu posisi keempat diisi teman dengan persentase 11,3%.
Sementara pengaruh publik figur berada di posisi ketiga dengan raihan 16,3%. Publik figur di sini mencakup influencer, artis, hingga tokoh terkenal.
(Baca juga: Ini Partai Pengusung Caleg Artis Terbanyak di Pemilu 2024)
Kemudian tokoh agama seperti ustaz, kiai, romo, dan pendeta justru berada di posisi terakhir dengan hasil 6,9%.
Survei ini melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Pengambilan data diambil dalam rentang waktu 29 April-10 Mei 2023 menggunakan metode wawancara tatap muka, dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,8% dan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca juga: Bukan Hanya Merakyat, Ini Kriteria Sosok Calon Pemimpin 2024 yang Paling Dicari Warga Indonesia)