Hasil survei Indikator Politik Indonesia per akhir Mei 2023 menunjukkan, elektabilitas calon presiden (capres) Prabowo Subianto berada di urutan teratas, semakin menjauhi Ganjar Pranowo. Sementara, elektabilitas Anies Baswedan semakin merosot.
Berdasarkan simulasi tiga nama capres 2024, suara Prabowo masih tertinggi dengan elektabilitas sebesar 38%. Lalu, disusul Ganjar 34,2%, Anies 18,9%, dan 8,8% lainnya tidak tahu atau tidak menjawab.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, Prabowo unggul lantaran disokong suara pendukungnya pada Pemilu 2019.
"Kalau Anies tidak dapat kendaraan untuk maju 2024 itu pendukungnya lebih banyak lari ke Pak Prabowo. Jadi kalau Anies tidak maju, kabar baik sekali buat Pak Prabowo," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi daring, Minggu (4/6/2023).
Adapun sebelumnya Ganjar selalu unggul dalam survei Indikator Politik Indonesia yaitu per Juli 2022, Oktober 2022, Januari 2023, dan Februari 2023. Kemudian pada April hingga Mei 2023 posisi Ganjar disalip oleh Prabowo.
Di sisi lain, Anies sempat menduduki posisi kedua dalam survei periode Juli 2022, Oktober 2022, Januari 2023. Namun, elektabilitas Anies mulai tertinggal dari kedua lawannya sejak survei Februari hingga Mei 2023.
Survei Indikator Politik dilakukan dengan wawancara lewat telepon terhadap 1.230 responden di Indonesia berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah sepanjang 26-30 Mei 2023. Penarikan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD, sampel responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%, serta asumsi simple random sampling.
(Baca: Bukan Hanya Merakyat, Ini Kriteria Sosok Calon Pemimpin 2024 yang Paling Dicari Warga Indonesia)