10 Kabupaten dengan Ketahanan Pangan Tertinggi di Jawa Timur

Demografi
1
Adi Ahdiat 01/06/2023 15:00 WIB
10 Kabupaten dengan Indeks Ketahanan Pangan Tertinggi di Jawa Timur (2021)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kabupaten Gresik memiliki ketahanan pangan tertinggi dibanding puluhan kabupaten lain di Provinsi Jawa Timur.

Mengacu pada UU No. 18 Tahun 2012, ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau, serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.

Bapanas mengukur indeks ketahanan pangan di kabupaten-kabupaten Indonesia berdasarkan sembilan indikator utama, yakni:

  1. Normative Consumption Production Ratio (NCPR) atau rasio konsumsi normatif per kapita terhadap produksi bersih beras, jagung, ubi jalar, dan ubi kayu, serta stok beras pemerintah daerah;
  2. Persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan;
  3. Persentase rumah tangga dengan proporsi pengeluaran untuk pangan >65% terhadap total pengeluaran;
  4. Persentase rumah tangga tanpa akses listrik;
  5. Persentase rumah tangga tanpa akses ke air bersih;
  6. Angka harapan hidup pada saat lahir;
  7. Rasio jumlah penduduk per tenaga kesehatan terhadap tingkat kepadatan penduduk;
  8. Rata-rata lama sekolah perempuan di atas 15 tahun; dan
  9. Persentase balita dengan tinggi badan di bawah standar (stunting).

Berbagai indikator itu kemudian diolah menjadi skor berskala 0-100. Semakin tinggi skornya, ketahanan pangan suatu daerah diasumsikan semakin baik.

Dengan metode tersebut, Kabupaten Gresik meraih skor 86,81 pada 2021, paling tinggi di antara 29 kabupaten Jawa Timur yang diriset Bapanas.

(Baca: 10 Kabupaten dengan Ketahanan Pangan Tertinggi, Juaranya Ada di Bali)

Kabupaten Gresik meraih skor tinggi karena berbagai faktor, terutama ketersediaan air bersih yang tergolong sangat baik.

Di Gresik, persentase rumah tangga yang tak punya akses air bersih hanya 2,71%. Sementara, di kabupaten Jawa Timur lainnya, persentase rumah tangga dengan kriteria tersebut berada di kisaran 10% sampai 39%.

Harga pangan di Gresik juga relatif lebih terjangkau dibanding kabupaten-kabupaten tetangganya.

Di Gresik ada 18,54% rumah tangga yang rasio pengeluaran pangannya >65% dari total pengeluaran. Sementara, di kabupaten Jawa Timur lain, proporsi rumah tangga dengan kriteria tersebut umumnya lebih banyak, yakni di kisaran 20% hingga 58%.

Setelah Gresik, kabupaten yang memiliki indeks ketahanan pangan tertinggi di Jawa Timur adalah Magetan, Ponorogo, Tulungagung, Lamongan, Ngawi, Blitar, Mojokerto, Madiun, dan Jombang, dengan rincian skor seperti terlihat pada grafik di atas.

(Baca: Salatiga, Kota dengan Ketahanan Pangan Tertinggi di Jawa Tengah)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua