PT Jasa Marga Persero Tbk. mencatat laba bersih atau laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp497,56 miliar pada kuartal I (Januari-Maret) 2023. Angka itu naik 26,7% pada periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), atau Rp392,8 miliar.
Laba bersih meningkat karena adanya kenaikan pada pendapatan. Pendapatan tol sebesar Rp3,01 triliun pada kuartal I 2023, naik dari sebelumnya yang sebesar Rp2,93 triliun (yoy).
Sementara pendapatan usaha lainnya mencapai Rp372,19 miliar, naik dari sebelumnya sebesar Rp257,82 miliar (yoy).
Kenaikan paling signifikan terjadi pada pos konstruksi, sebesar Rp1,05 triliun pada 2023. Padahal sebelumnya, emiten berkode JSMR itu hanya menorehkan pendapatan konstruksi senilai Rp472,9 miliar (yoy).
Jasa Marga menyebut, kinerja positif ini terjadi karena peningkatan mobilitas masyarakat setelah dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di akhir 2022.
"Peningkatan kinerja positif ini juga tercermin dari pencapaian pendapatan usaha yang merupakan kontribusi dari kinerja pendapatan tol, pendapatan usaha lain, EBITDA dan realisasi EBITDA margin," tulis Jasa Marga dalam akun resmi Instagram-nya, Rabu (10/5/2023).
Dari tahun ke tahun, laba bersih semakin positif. Mundur pada kuartal I 2021, laba bersih perusahaan pelat merah ini sempat anjlok hanya Rp161,83 miliar. Padahal, pada kuartal I 2020 laba bersihnya jauh lebih tinggi, yakni Rp547,96 miliar.
Kini, aset Jasa Marga tercatat sebesar Rp89,65 triliun pada kuartal I 2023. Utang atau liabilitasnya mencapai Rp63,56 triliun dan modal atau ekuitasnya sebesar Rp26,08 triliun.
(Baca juga: Laba Adhi Karya Meningkat meski Pendapatan Turun pada Kuartal I 2023)