Produk iPhone bekas yang sudah diperbaiki oleh pabrik asalnya, alias refurbished, banyak diminati oleh konsumen smartphone di berbagai negara.
Menurut riset Counterpoint Research, iPhone refurbished menguasai 49% pangsa pasar ponsel bekas global pada 2022, meningkat dibanding tahun 2021 yang pangsanya 44%.
iPhone refurbished telah melewati proses peremajaan dan inspeksi langsung oleh Apple. Tujuannya, agar iPhone bekas memiliki performa optimal seperti baru lagi.
Proses peremajaannya meliputi pengujian ulang semua fungsi ponsel untuk memenuhi standar pabrikan iPhone, penggantian suku cadang asli bila diperlukan, serta pengemasan ulang perangkat dalam kotak baru, lengkap dengan berbagai aksesorisnya.
Menurut laman resmi Apple, saat ini perusahaan menjual beberapa model iPhone 12 seri refurbished dengan beragam warna dan kapasitas memori.
Adapun pada 2022 smartphone Samsung meraih 26% pangsa pasar ponsel bekas global. Kemudian Vivo dan Oppo masing-masing memiliki pangsa 3%, Huawei 2%, dan smartphone bekas dari merek-merek lainnya 17%.
Counterpoint juga menemukan, pada 2022 penjualan smartphone bekas secara global tumbuh 5% dibanding 2021 (year-on-year/yoy).
India memimpin pasar smartphone refurbished global pada 2022 dengan pertumbuhan 19% (yoy), diikuti oleh Amerika Latin dengan pertumbuhan 18% (yoy). Namun, penjualan smartphone refurbished di Tiongkok turun 17% (yoy).
(Baca: Meski Pengiriman Smartphone Lesu, Apple Masih Terlaris)