Hasil survei Katadata Insight Center (KIC) menunjukkan, jaringan internet yang tidak stabil menjadi kendala utama masyarakat Indonesia dalam mengakses aplikasi digital. Persentasenya mencapai 67%
“Di setiap wilayah, kendala paling banyak disebutkan dalam mengakses aplikasi digital adalah tidak stabilnya jaringan internet,” dikutip dari laporan bertajuk Penggunaan Aplikasi Digital 2022.
Selanjutnya, sebanyak 34% responden menilai bahwa risiko keamanan data pribadi menjadi kendala saat mengakses aplikasi digital. Kendala lainnya, yaitu respons yang lama dari customer service sebanyak 26%.
Ada pula responden yang mengatakan bahwa kendala dalam mengakses aplikasi digital karena keterbatasan metode pembayaran (23%), kemampuan gadget (22%), dan metode pengiriman (19%).
Kemudian, sebanyak 11% responden mengatakan layanan yang belum sampai ke wilayah mereka menjadi kendala pengaksesan aplikasi digital. Sementara, hanya 10% responden menilai sulitnya registrasi merupakan kendala saat mengakses aplikasi.
Survei KIC dilakukan terhadap 2.209 responden yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, dengan proporsi responden laki-laki 59% dan perempuan 41%.
Lebih dari separuh responden berada di Pulau Jawa (61%) dan Sumatra (18%). Proporsi responden yang berasal dari Sulawesi, Kalimantan, Bali-Nusa Tenggara, dan Maluku-Papua di rentang 3%-7%.
Responden merupakan pengguna aplikasi digital berusia 17-55 tahun. Sebagian besar responden berasal dari kelompok usia Gen Y (47%), diikuti kelompok gen Z (31%) dan gen X (22%).
Mayoritas responden berprofesi sebagai karyawan swasta (30%) dengan tingkat pendidikan SMA/sederajat (41%). Rerata pengeluaran responden terbanyak yaitu di kelompok SES C atau Rp2juta-Rp4 juta per bulan (39%).
Adapun survei dilakukan pada 2-13 Desember 2022 menggunakan metode online survei.
(Baca: Warga Sulawesi Paling Banyak Merasakan Kendala Jaringan Internet yang Tidak Stabil)