Berdasarkan laporan World Economic Outlook (WEO) edisi April 2023, International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global bakal melambat dari 3,4% pada 2022 menjadi 2,8% pada 2023.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi itu juga terjadi pada Indonesia. IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5% pada 2023, alias melambat dari proyeksi pada 2022 yang sebesar 5,3%.
Selain Indonesia, IMF juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sejumlah negara lainnya bakal melambat pada tahun ini. Misalnya, India, yang pertumbuhan ekonomi diproyeksikan IMF bakal melambat dari 6,8% pada 2022 menjadi 5,9% pada 2023.
Kemudian, pertumbuhan ekonomi Nigeria diproyeksikan melambat 3,3% pada 2022 menjadi 3,2% pada 2023. Lalu, pertumbuhan ekonomi Arab Saudi dari 8,7% pada tahun lalu menjadi 3,1% pada tahun ini.
Ada pula Turki, Meksiko, Amerika Serikat, Kanada, Brasil, hingga Inggris yang juga diproyeksikan mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini seperti terlihat pada grafik di atas.
Menurut IMF, gejolak ekonomi yang terjadi pada 2022 masih akan berlanjut sepanjang tahun ini, tetapi dengan intensitas yang berbeda.
Organisasi moneter global tersebut menilai, perekonomian global tahun ini masih menghadapi banyak tantangan. Seperti tingkat utang dan ketegangan geopolitik yang masih tinggi di sejumlah negara.
"Meski harga makanan dan energi mulai turun, dunia juga masih menghadapi risiko dengan meningkatnya ketidakpastian di sektor keuangan baru-baru ini,” demikian dikutip dari laporan IMF, Rabu (12/4/2023).
(Baca: Proyeksi IMF, Ekonomi Indonesia Tumbuh 5% pada 2023)