Pariwisata Indonesia dinilai bangkit kembali setelah terkendalinya pandemi Covid-19. Kendati demikian, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah guna mendorong sektor ini.
East Ventures bersama Katadata Insight Center (KIC) dan PwC Indonesia melakukan kolaborasi riset untuk memetakan potensi pariwisata ke depan.
Tim melihat, industri pariwisata diprediksi tumbuh 14% per tahun hingga 2027 didorong subsektor transportasi dan akomodasi.
Pada 2020, nilai transaksi pariwisata hanya mencapai Rp234 triliun. Capaian ini terendah selama 5 tahun terakhir. Kendati begitu transportasi dan akomodasi tetap menyumbang angka yang besar, masing-masing sebesar Rp101 triliun dan Rp36 triliun.
Beranjak ke 2021, nilai transaksi meningkat hingga Rp331 triliun. Setahun setelahnya, meningkat hingga Rp419 triliun.
Sementara pada 2023 ini nilainya diproyeksikan mencapai Rp49 triliun.
Namun, terlepas dari pertumbuhan yang cepat, nilai transaksi sektor pariwisata tahun 2023 diprediksi belum kembali ke level sebelum pandemi.
"Total jumlah penumpang pesawat terbang tahun 2023 diprediksi masih berada di bawah jumlah penumpang 2019, sehingga berdampak pada transaksi subsektor transportasi," tulis tim riset dalam laporannya.
Selain itu, subsektor akomodasi pulih lebih cepat berkat tren staycation dan work from destination yang berkembang selama pandemi.
Di satu sisi, tim juga melihat terdapat potensi untuk meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia.
Ada beberapa langkah yang diyakini bisa mendorong pertumbuhan industri pariwisata, seperti peningkatan anggaran infrastruktur serta pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Selain itu, pelaku usaha digital dapat menawarkan penggunaan teknologi untuk mendukung upaya merealisasikan potensi pariwisata Indonesia.
Data diolah dari Euromonitor dan Analisis PwC. Laporan ini dimuat dalam East Ventures-Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2023 dengan tema Keadilan Digital Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Berikut nilai transaksi dan proyeksi pariwisata berdasarkan subsektor.
- 2020
Total Rp234 triliun
Transportasi Rp101 triliun
Akomodasi Rp36 triliun
Belanja Rp47 triliun
Aktivitas Rp12 triliun
Kuliner Rp1 triliun
Lainnya Rp38 triliun
- 2021
Total Rp331 triliun
Transportasi Rp155 triliun
Akomodasi Rp77 triliun
Belanja Rp49 triliun
Aktivitas Rp12 triliun
Kuliner Rp0,4 triliun
Lainnya Rp38 triliun
- 2022
Total Rp419 triliun
Transportasi Rp187 triliun
Akomodasi Rp100 triliun
Belanja Rp70 triliun
Aktivitas Rp24 triliun
Kuliner Rp11 triliun
Lainnya Rp26 triliun
- 2023 (estimasi)
Total Rp649 triliun
Transportasi Rp295 triliun
Akomodasi Rp152 triliun
Belanja Rp107 triliun
Aktivitas Rp40 triliun
Kuliner Rp27 triliun
Lainnya Rp27 triliun
(Baca juga: Selepas Pandemi, Nilai Transaksi Sektor Healthtech Diproyeksikan Terus Meningkat)