Menurut laporan Colliers, pada akhir 2022 ada 220.451 unit apartemen di Jakarta.
Secara kumulatif, jumlahnya sudah meningkat 9,23% dibanding 2018. Namun, jika dirinci lagi pertumbuhan tahunannya tidak merata.
Pada 2018 Jakarta memiliki tambahan 17.524 unit apartemen baru dibanding tahun sebelumnya.
Kemudian pasokan tambahannya turun menjadi 10.127 unit baru pada 2019, 2.698 unit baru pada 2020, 4.325 unit baru pada 2021, dan 1.484 unit baru pada 2022.
"Dari tahun 2018 pasokan tahunan unit apartemen baru di Jakarta terus mengalami penurunan, terutama pada tahun pandemi 2020 sampai 2022 jumlah unit yang masuk sedikit sekali dibanding tahun-tahun sebelumnya," kata Ferry Salanto, Senior Associate Director Colliers Indonesia, dalam konferensi pers virtual awal tahun ini (4/1/2023).
Ferry mengungkapkan saat ini kalangan pengembang masih agak enggan meluncurkan proyek baru, karena ada pergeseran dalam tren permintaan apartemen.
"Investor biasanya berburu apartemen yang baru launching, karena harga awalnya rendah dan di situ opportunity untuk mendapatkan capital gain cukup besar," kata Ferry.
"Namun, di semester II 2022 unit apartemen existing yang proyeknya sudah selesai cenderung lebih diminati pembeli. Mereka merasa unit existing ini lebih secure. Walaupun mungkin harganya lebih tinggi, tapi ada jaminan bahwa proyeknya sudah selesai," lanjutnya.
Ferry juga melaporkan pada kuartal IV 2022 tingkat hunian apartemen servis (serviced apartment) di Jakarta mencapai 61,2%, relatif stabil dibanding kuartal IV 2021 yang besarnya 61,1%.
(Baca: Hanya 50% Penduduk Jakarta yang Punya Rumah Sendiri)