Jumlah Penduduk Miskin DIY Terendah di Jawa, tapi Persentasenya Terbesar

Demografi
1
Adi Ahdiat 24/01/2023 15:30 WIB
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Provinsi-Provinsi Pulau Jawa (September 2022)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pada September 2022 jumlah penduduk miskin di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencapai 463,63 ribu orang, setara dengan 11,49% dari total penduduknya.

Jika dilihat dari persentasenya, DIY memiliki tingkat kemiskinan tertinggi di Pulau Jawa. Namun, jika dilihat dari jumlah orangnya, penduduk miskin DIY merupakan yang paling sedikit.

Berikut rincian jumlah penduduk miskin di provinsi-provinsi Pulau Jawa pada September 2022, diurutkan dari yang terbesar sampai terkecil:

  1. Jawa Timur: 4,24 juta orang
  2. Jawa Barat: 4,05 juta orang
  3. Jawa Tengah: 3,86 juta orang
  4. Banten: 829,66 ribu orang
  5. DKI Jakarta: 494,93 ribu orang
  6. DI Yogyakarta: 463,63 ribu orang

Kemudian ini persentase penduduk miskin di Pulau Jawa pada September 2022, diurutkan dari yang tertinggi sampai terendah:

  1. DI Yogyakarta: 11,49%
  2. Jawa Tengah: 10,98%
  3. Jawa Timur: 10,49%
  4. Jawa Barat: 7,98%
  5. Banten: 6,24%
  6. DKI Jakarta: 4,61%

(Baca: 10 Provinsi dengan Penduduk Miskin Terbanyak September 2022)

Menanggapi data di atas, Pemprov DIY menyatakan bahwa kondisi masyarakat Yogyakarta tak bisa semata-mata dinilai dari indikator kemiskinan.

"Meskipun secara statistik tercatat menjadi provinsi termiskin di Jawa, namun terkait Angka Harapan Hidup (AHH), Indeks Kebahagiaan (IP), Harapan Lama Sekolah (HLS), dan Indeks Kesejahteraan Sosial (IKS), DIY masih menjadi peringkat tertinggi di Indonesia," kata Pemprov DIY dalam siaran pers di situs resminya, Jumat (20/1/2023).

"Secara logika, apabila benar-benar miskin, tentunya akan diperkuat dengan fakta tingginya angka putus sekolah, tingginya pengangguran, serta harapan hidup dan indeks kebahagiaan yang juga rendah. Namun faktanya, hal ini tidak terjadi di DIY, bahkan unsur pendidikan, kesehatan, harapan hidup dan kebahagiaan masih menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia, bukan hanya di Pulau Jawa," klaim Pemprov DIY.

Hal senada disampaikan Dr. Murti Lestari, akademisi dari Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta.

"Antara kemiskinan, kebahagiaan, harapan hidup, itu memang beberapa terminologi yang berbeda. Orang bisa saja pengeluaran kecil tapi bahagia ketika kerukunan dengan tetangga baik, persaudaraan baik, ora do rebutan rejeki, dan lain-lain, itu orang bahagia kemudian panjang umur, itu bisa," kata Murti di situs resmi Pemprov DIY.

(Baca: Warga Yogyakarta Paling Gemar Membaca se-Indonesia)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua