Virus Covid-19 varian Omicron (B.1.1.529) di dunia semakin menyebar dan telah mencapai 6,35 juta kasus pada Jumat, 13 Januari 2023. Cina (RRC - Tiongkok) berada di urutan pertama dengan penambahan kasus Omicron per minggu tumbuh 12,21 persen. Di negara ini, GISAID mencatat jumlah penambahan kasus Omicron sebanyak 1.746 jiwa. Secara harian kasus di wilayah ini naik 3,25 persen dibandingkan hari sebelumnya.
(Baca: Kematian karena Covid-19 di Amerika Seminggu 2.749 Jiwa, Tertinggi di Guatemala)
Setelahnya Slovenia di urutan kedua. Dibandingkan pekan sebelumnya, penambahan kasus Omicron di negara ini tumbuh 5,69 persen. Jumlah penambahan kasus Omicron di negara ini dilaporkan 32.472 jiwa. Sedangkan untuk statistik harian jumlah penambahan kasus Omicron terlihat naik 0,18 persen dibanding hari sebelumnya yang tercatat sebanyak 32.413 jiwa.
Berikutnya, penambahan kasus Omicron di Guinea naik 5,06 persen menjadi 436 kasus dibandingkan pekan sebelumnya, Spanyol dengan penambahan kasus Omicron 92.593 kasus (naik 4,11%) dan Peru dengan penambahan kasus Omicron 26.343 kasus (naik 4,04%)
(Baca: Kematian karena Covid-19 di Amerika Seminggu 2.672 Jiwa, Tertinggi di Uruguay)
Sementara untuk penambahan kasus Omicron di Indonesia, hingga data hari ini tercatat ada 32.469 kasus atau naik 0,34 persen dibandingkan hari sebelumnya. Sejak pertama kali termonitor, Omicron di Indonesia terus bergerak naik.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau semua pihak untuk tetap waspada menghadapi lonjakan kasus Omicron di seluruh dunia tersebut. Masyarakat diimbau untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.