Menurut laporan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), jumlah uang simpanan nasabah bank umum secara nasional mencapai Rp8.030 triliun pada November 2022.
Angka tersebut meningkat 0,4% secara bulanan (month-on-month/mom) dan tumbuh 8,7% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Dari total simpanan tersebut, sebanyak 53,5% atau Rp4.299 triliun merupakan milik kelompok nasabah dengan tiering nominal simpanan di atas Rp5 miliar.
Penyumbang terbesar kedua adalah kelompok nasabah dengan tabungan kurang dari Rp100 juta. Nilai akumulasi simpanan kelompok ini naik 3% (yoy) menjadi Rp986 triliun pada November 2022, serta berkontribusi 12,3% terhadap total simpanan di bank umum.
Kemudian akumulasi tiering simpanan Rp200 juta-Rp500 juta tumbuh 4,7% (yoy) menjadi Rp657 triliun (kontribusi 8,2%), akumulasi tiering Rp2 miliar-Rp5 miliar tumbuh 4,4% (yoy) menjadi Rp640 triliun (kontribusi 8%), dan akumulasi tiering Rp500 juta-Rp1 miliar naik 2,3% (yoy) menjadi Rp552 triliun (kontribusi 6,9%).
Berikutnya ada kelompok nasabah tiering Rp1 miliar-Rp2 miliar yang nilai kumulatif simpanannya naik 2% (yoy) menjadi Rp485 triliun (kontribusi 6%), dan nasabah tiering Rp100 juta-Rp200 juta nilai kumulatif simpanannya naik 3% (yoy) menjadi Rp986 triliun (kontribusi 5,1%).
(Baca: Uang Simpanan Nasabah di Bank Paling Banyak Berasal dari Jakarta)