Hasil survei Poltracking Indonesia menunjukkan, mayoritas pemilih Joko Widodo dan Ma’ruf Amin pada Pemilu 2019 mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres). Persentasenya mencapai 53,7%.
Berikutnya, para pemilih Jokowi-Mar’ruf pada Pemilu 2019 memilih Anies Baswedan sebagai capres dengan persentase 20,7%. Kemudian, diikuti oleh Prabowo Subianto dengan persentase 17%.
Di sisi lain, mayoritas pemilih Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno pada Pemilu 2019 memilih Prabowo sebagai capres dengan persentase 48,1%.
Di posisi kedua, para voters Prabowo-Sandiaga memilih Anies Baswedan sebanyak 35,3%. Lalu, di Ganjar Pranowo sebesar 10,6%.
Berkaca dari hasil survei tersebut, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan elektabilitas Ganjar Pranowo mengungguli Anies Baswedan dan Prabowo Subianto pada pemilih Jokowi-Ma'ruf. Sementara, menurut dia, pendukung Prabowo-Sandi terbelah ke Prabowo dan Anies.
"Itulah yang menyebabkan pemilih Jokowi cenderung diambil secara mayoritas atau dimonopoli oleh Ganjar," ujar Hanta dikutip dari KBR, Kamis (22/12).
Survei tersebut dilakukan pada 21-27 November 2022 melalui wawancara tatap muka terhadap 1.220 responden dengan metode stratified multistage random sampling. Tercatat, margin of error dalam survei ini sebesar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: Poltracking: Elektabilitas Erick Thohir Ungguli Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno Sebagai Cawapres)