Di Tengah Isu PHK, Nilai Ekspor Tekstil RI Meningkat sampai Kuartal III 2022

Perdagangan
1
Adi Ahdiat 22/12/2022 12:30 WIB
Persentase Perubahan Tahunan Volume dan Nilai Ekspor Industri Tekstil Indonesia (Januari-September 2022)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan industri tekstil, alas kaki, dan furnitur bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal pada 2023 karena permintaannya menurun.

"Pasti melakukan PHK pada tahun depan, bukannya 'akan' lagi," kata Wakil Ketua Apindo Shinta Widjaja Kamdani, dilansir Katadata, Rabu (21/12/2022).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tahun ini volume ekspor tekstil Indonesia memang melemah. Selama periode Januari-September 2022, volume ekspor industri tekstil nasional hanya mencapai 1,19 juta ton, berkurang 14,52% dibanding Januari-September tahun lalu (year-on-year/yoy).

Berikut rincian volume ekspor industri tekstil Indonesia berdasarkan kelompok komoditasnya sepanjang Januari-September 2022, beserta persentase perubahan tahunannya:

  • Sutra: 33,6 ton, turun 44,55% (yoy)
  • Benang pintal: 363.148 ton, turun 28,60% (yoy)
  • Serat/benang/strip filamen buatan: 113.947 ton, turun 18,49% (yoy)
  • Serat tekstil: 44.733 ton, turun 14,37% (yoy)
  • Kain sulaman/bordir: 125 ton, turun 13,13% (yoy)
  • Serat stapel buatan: 463.741 ton, turun 5,78% (yoy)
  • Kain tenunan: 88.830 ton, naik 7,44% (yoy)
  • Kain rajutan: 15.144 ton, naik 7,46% (yoy)
  • Barang tekstil lainnya: 98.390 ton, turun 1,77% (yoy)

Kendati secara umum volume ekspornya turun, selama periode Januari-September 2022 nilai ekspor industri tekstil nasional ternyata mampu mencapai US$3,38 miliar, meningkat 1,61% dibanding Januari-September tahun lalu (yoy).

Berikut rincian nilai ekspor industri tekstil Indonesia berdasarkan kelompok komoditasnya sepanjang Januari-September 2022, beserta persentase perubahan tahunannya:

  • Sutra: US$106.800, naik 78% (yoy)
  • Benang pintal: US$1.177.397.200, turun 9,15% (yoy)
  • Serat/benang/strip filamen buatan: US$256.256.900, naik 2,07% (yoy)
  • Serat tekstil: US$31.942.100, naik 5,36% (yoy)
  • Kain sulaman/bordir: US$2.099.000, naik 8,72% (yoy)
  • Serat stapel buatan: US$793.182.500, naik 4,87% (yoy)
  • Kain tenunan: US$556.947.900, naik 20,19% (yoy)
  • Kain rajutan: US$102.988.400, naik 17,15% (yoy)
  • Barang tekstil lainnya: US$467.534.200, naik 4,46% (yoy)

Data tersebut mengindikasikan ada peningkatan harga komoditas tekstil Indonesia di pasar internasional. Sebab, meski volume ekspornya turun, nilai perdagangannya ternyata meningkat dibanding tahun lalu.

(Baca: PMI Manufaktur Indonesia Melesat Jadi 53,7 Poin, Tertinggi Sejak Januari 2022)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua