Menurut data yang dihimpun iPrice, pada kuartal II 2022 Shopee memiliki rata-rata 131,3 juta pengunjung website per bulan. Angka tersebut kalah dari Tokopedia, yang berhasil menarik 158,3 juta pengunjung website per bulan pada periode sama.
Kendati demikian, angka pengunjung Shopee masih menang telak dibanding pesaing-pesaingnya yang lain, seperti Lazada, Bukalapak, Blibli, Ralali, Klik Indomaret, JD.ID, Bhinneka, dan Matahari.
Sebelum pandemi, Shopee baru memiliki 56 juta pengunjung website per bulan pada kuartal III 2019. Kemudian selama pandemi pengunjungnya terus bertambah, namun trennya cenderung menurun pada dua kuartal pertama tahun ini seperti terlihat pada grafik.
Secara kumulatif, selama periode kuartal III 2019 sampai kuartal II 2022 jumlah pengunjung website Shopee sudah tumbuh sekitar 134%.
Menurut iPrice, selama periode tersebut memang ada kecenderungan pergeseran perilaku konsumen Indonesia, dari yang awalnya mengakses e-commerce lewat aplikasi ponsel menjadi lewat situs langsung. Alhasil, pertumbuhan pengunjung website juga dialami oleh banyak e-commerce lain.
"Di Indonesia, jumlah kunjungan website 10 e-commerce teratas mengalami peningkatan 64% sejak kuartal III 2019 hingga kuartal II 2022," kata iPrice dalam siaran persnya, Selasa (18/10/2022).
"Pada bulan Juli 2022, 66% shoppers Indonesia telah mengakses website belanja online secara langsung, ini menjadi satu-satunya channel yang mengalami peningkatan. Sedangkan akses melalui search engine, social media dan ads mengalami penurunan hingga 13%," lanjutnya.
Menurut iPrice, pergeseran perilaku konsumen ini mencerminkan keberhasilan pelaku e-commerce dalam meningkatkan kualitas konten, serta perbaikan user experience (UX) dan user interface (UI) di situs mereka.
"Mengingat banyaknya platform yang kini bukan lagi hanya menjadi katalog produk, tetapi telah bertransformasi menjadi lifestyle partner yang memberikan informasi berguna dan rekomendasi yang lebih personal," kata iPrice.
(Baca: Ini Pertumbuhan Pengunjung Tokopedia sampai Kuartal II 2022)