Google: Indonesia, Vietnam, Filipina, Jadi "Titik Panas" Investasi Teknologi Jangka Panjang

Ekonomi & Makro
1
Annissa Mutia 29/10/2022 09:00 WIB
Proyeksi Peningkatan Kesepakatan Pendanaan Perusahaan Teknologi 2030-2025 vs Hari Ini
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Asia Tenggara masih menjadi tujuan investasi sektor teknologi menarik bagi para investor. Laporan Google, Temasek, dan Bain bertajuk e-Conomy Southeast Asia 2022 memperkirakan Indonesia, Vietnam, dan Filipina menjadi daya tarik investor jangka panjang sektor ini. 

Laporan itu menunjukkan, investor dari kalangan modal ventura di Asia Tenggara memiliki modal tersedia atau dry powder US$15 miliar atau sekitar Rp233,5 triliun. Namun mereka disebut-sebut memilih untuk mendanai startup yang pernah mereka suntik atau yang valuasinya turun.

“Modal ventura kemungkinan hanya berinvestasi di startup portofolio atau yang sudah didanai ketimbang menjelajahi perusahaan rintisan yang belum terbukti (kinerjanya),” demikian dikutip dari laporan Google, Temasek, dan Bain bertajuk e-Conomy Southeast Asia 2022, Kamis (27/10).

Google, Temasek, dan Bain memperkirakan, Singapura tetap memimpin pendanaan dari modal ventura ke startup teknologi. Namun, Indonesia, Vietnam, dan Filipina jelas menjadi ‘titik panas’ investasi jangka panjang di tahun-tahun mendatang. 

Kesepakatan investasi sektor digital ke Vietnam diperkirakan meningkat 83% pada 2025-2030. Kemudian, pendanaan ke Indonesia dan Filipina diproyeksi meningkat masing-masing 73%, Singapura 50%, Thailand 47% dan Malaysia 30%. Sementara, pendanaan teknologi negara di Asia Tenggara lainnya diperkirakan tumbuh 17%.

(baca: Google: Dampak Gejolak Ekonomi Global ke Asia Tenggara Relatif Kecil)

Editor : Annissa Mutia
Data Populer
Lihat Semua