Tren Konsumsi BBM Pertalite Meningkat Pesat sejak 2015

Energi
1
Adi Ahdiat 11/10/2022 18:30 WIB
Konsumsi BBM RON 90/Pertalite di Indonesia (2015-2022*)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Sejak awal 2022 harga minyak dunia menanjak naik hingga sempat melampaui US$100 per barel dan memecahkan rekor tertinggi dalam 14 tahun terakhir.

Tingginya harga minyak dunia kemudian mendorong pemerintah Indonesia menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, salah satunya Pertalite yang naik dari Rp7.650/liter menjadi Rp10.000/liter mulai awal September 2022.

Adapun tren konsumsi Pertalite terus meningkat dalam delapan tahun belakangan. Tingkat konsumsinya hanya sempat turun sedikit pada 2020 ketika awal terjadi pandemi. Namun, pada 2021 konsumsinya naik lagi seperti terlihat pada grafik.

Memasuki tahun 2022 konsumsi Pertalite juga kian bertambah. Menurut laporan BPH Migas, sampai akhir September 2022 konsumsi Pertalite sudah mencapai 21,97 juta kiloliter (kl) atau sekitar 95% dari kuota tahun ini yang totalnya 23,05 juta kl.

Demi menghindari kelangkaan BBM sampai akhir tahun, pemerintah pun menambah kuota Pertalite sebanyak 6,86 juta kl mulai awal Oktober 2022. Dengan demikian, konsumsi Pertalite sepanjang tahun 2022 diproyeksikan mencapai 29,91 juta kl.

Jika dibandingkan dengan tahun 2015, tingkat konsumsi Pertalite tahun ini sudah meningkat lebih dari 7.000%.

"Dengan kondisi perekonomian yang membaik pasca Covid-19, konsumsi BBM baik Solar maupun Pertalite mengalami lonjakan, sehingga jika tidak ditambah, kuotanya akan habis pada pertengahan Oktober 2022 untuk Pertalite," kata Kepala BPH Migas Erika Retnowati dalam siaran persnya, Senin (3/10/2022).

BPH Migas juga menegaskan penambahan kuota BBM bersubsidi ini terutama ditujukan bagi masyarakat kurang mampu.

"Mereka yang memang mampu agar menggunakan BBM nonsubsidi. Selain membuat kinerja mesin mobil lebih baik, juga yang terpenting adalah bahwa subsidi diberikan kepada yang berhak," kata Erika.

(Baca: Meski Harga Tinggi, Tren Konsumsi Minyak Dunia Meningkat)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua