Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, harga minyak dunia melonjak ke kisaran US$100 per barel. Ini merupakan rekor tertinggi dalam 14 tahun terakhir.
Tak lama setelah harga melonjak, konsumsi minyak dunia pun turun dari 100,66 juta barel/hari pada Februari 2022 menjadi 97,37 juta barel/hari pada April 2022.
Namun, mulai Mei 2022 konsumsi minyak secara global kembali mengalami tren peningkatan, meski harganya masih tinggi di kisaran US$100 per barel.
Dalam laporan Short-Term Energy Outlook edisi September 2022, Badan Administrasi Informasi Energi Amerika Serikat (EIA) memprediksi tren kenaikan konsumsi minyak ini bakal terus meningkat sampai tahun depan.
"Kami memperkirakan konsumsi minyak bumi dan bahan bakar cair secara global rata-rata mencapai 99,4 juta barel/hari untuk tahun 2022, meningkat 2,1 juta barel/hari dibanding tahun 2021," jelas EIA dalam laporannya.
"Kami juga memperkirakan konsumsi minyak global akan meningkat lagi pada tahun 2023 sehingga rata-rata menjadi 101,5 juta barel/hari," lanjutnya.
Menurut EIA, peningkatan konsumsi global ini salah satunya dipengaruhi oleh situasi di Eropa. Karena harga gas bumi yang meningkat drastis, Eropa diperkirakan akan beralih ke minyak bumi dan meningkatkan konsumsi untuk pembangkitan listrik di wilayahnya.
(Baca: Produksi Minyak Dunia Meningkat, Akankah Harganya Turun?)