Ini Jumlah Hakim yang Tertangkap Korupsi pada Periode 2010-2022

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Hakim Agung Sudrajad Dimyati pada Rabu (21/9/2022).

Dalam OTT tersebut KPK mengamankan uang tunai sekitar Rp2,2 miliar, terdiri dari 205 ribu dolar Singapura atau sekitar Rp2,17 miliar (kurs Rp10.600 per dolar Singapura) dan uang rupiah senilai Rp50 juta.

Penangkapan ini dilatarbelakangi dugaan bahwa Hakim Agung Sudrajad Dimyati terlibat kasus suap kepengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA).

Selain Sudrajad, KPK juga menangkap sembilan orang yang diduga terlibat, yaitu Elly Tri Pangestu sebagai Hakim Yustisia/Panitera Pengganti MA, Desy Yustria selaku PNS pada Kepaniteraan MA, Muhajir Habibie selaku PNS pada Kepaniteraan MA, Redi selaku PNS MA, dan Albasri selaku PNS MA.

Selanjutnya ada Yosep Parera dan Eko Suparno yang berstatus pengacara, serta Heryanto Tanaka dan Ivan Dwi Kusuma Sujanto yang merupakan pihak swasta, yakni debitur Koperasi Simpan Pinjam Intidana.

Isu korupsi yang menerpa lembaga peradilan ini bukan pertama kalinya terjadi. Berdasarkan data KPK, selama periode 2010-2022 sudah ada 21 hakim yang tertangkap melakukan tindak pidana korupsi.

Seperti terlihat pada grafik, sejak 2010 hampir tiap tahun ada penangkapan terhadap hakim korup. Hal ini mengindikasikan bagaimana praktik mafia hukum di lembaga peradilan masih terus berjalan.

Merespons hal ini, Presiden Joko Widodo mengaku sudah memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD untuk mereformasi sektor hukum.

"Saya melihat ada urgensi yang sangat penting untuk reformasi bidang hukum kita," kata Jokowi, dilansir Katadata.co,id, Senin (26/9/2022).

(Baca: Hakim Agung Kembali Terjerat Kasus Suap, Berapa Aparat Penegak Hukum yang Terlibat Kasus Korupsi?)