Pemerintah melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN) berencana mengganti subsidi kompor gas elpiji dengan kompor induksi. Tahun ini PLN menargetkan untuk membagikan 300.000 unit kompor induksi kepada keluarga penerima manfaat.
Selain itu, PLN juga akan membagikan gratis sekitar 5 juta kompor listrik berdaya 1.000 watt sebagai pengganti tabung elpiji 3 kilogram pada tahun depan.
Sebagai catatan, kompor listrik sendiri dibedakan antara kompor induksi dan infrared. Perbedaannya, kompor induksi menggunakan elektromagnet dalam menghantarkan panas, sementara kompor infrared merupakan merupakan alat masak yang menggunakan halogen untuk menghasilkan panas.
Menurut laporan penelitian Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial bertajuk 'Overview of the Electric Cooking
Landscape in Indonesia', kompor induksi listrik memiliki performa dan efisiensi tertinggi dibandingkan dengan kompor LPG dan
kompor listrik konvensional. Sebagai contoh, masak telur rebus memakai kompor induksi dengan temperatur 94 derajat celcius hanya memerlukan energi 0.169 kilowatt per jam (kWh) dan hanya membutuhkan waktu 542 detik.
Masak telur rebus memakai kompor LPG dengan temperatur 94 derajat celcius memerlukan energi 0.456 kWh dan membutuhkan waktu 1,125 detik. Sementara memasak telur rebus dengan kompor listrik biasa memerluka waktu paling lama, yaitu 3,000 detik dan 0.298 kWh.
(baca: LPG 3 Kg Diganti Kompor Listrik, Berapa Besar Pasar Kompor Listrik Global?)