Jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta berjumlah 502,04 ribu jiwa pada Maret 2022. Jumlah tersebut porsinya mencapai 4,69% dari total penduduk. Angka tersebut merupakan capaian Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di akhir masa jabatannya.
Seperti diketahui, Anies mulai menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sejak 2017 dan akan berakhir pada bulan depan. Namun, dalam 5 tahun kepemimpinannya jumlah penduduk miskin di Ibu Kota justru justru mencapai level tertingginya seperti terlihat pada grafik.
Faktor yang memicu naiknya jangka kemiskinan di DKI Jakarta adalah terjadinya pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak Maret 2020. Pemberlakuan kebijakan pembatasan kegiatan sosial masyarakat berdampak terhadap aktivitas perekonomian di Ibu Kota. Imbasnya, banyak perusahaan maupun usaha yang gulung tikar dan memberhentikan karyawannya sehingga menambah jumlah penduduk miskin Jakarta.
Di awal menjabat sebagai Gubernur, angka kemiskinan di Jakarta sebesar 3,78% pada September 2017. Setelah itu angka kemiskinan menunjukkan tren turun hingga ke level terendahnya di 3,42% pada September 2019 seperti terlihat pada grafik.
Akan tetapi, pandemi Covid-19 menyebabkan jumlah penduduk miskin meningkat menjadi 496,84 ribu jiwa (4,69%) dari total penduduk pada Maret 2020. Angka tersebut terus meningkat hingga ke level 4,72% pada Maret 2021. Setelah itu persentase penduduk miskin turun seiring mulai dilonggarkannya kegiatan sosial masyarakat. Namun, jumlah penduduk miskinnya bertambah.
(Baca: Angka Kemiskinan DKI Jakarta Maret 2022 Naik, Tertinggi untuk Kedua Kalinya dalam 1 Dekade Terakhir)