Kasus kebocoran data marak dilaporkan di tanah air beberapa pekan terakhir. Salah satunya kasus kebocoran data yang dilakukan oleh anonim Bjorka yang dilaporkan meretas data-data perusahaan BUMN, kementerian, hingga sejumlah pejabat negeri.
Menurut data perusahaan keamanan siber Surfshark, Indonesia menempati urutan ke-3 negara dengan jumlah kasus kebocoran data terbanyak di dunia. Tercatat, ada 12,74 juta akun yang mengalami kebocoran data di tanah air selama kuartal III-2022 alias yang tercatat hingga 13 September 2022.
Sementara itu, negara yang paling banyak mengalami kebocoran data di dunia pada periode yang sama adalah Rusia. Di negara ini tercatat ada 14,78 juta akun yang mengalami kebocoran data pada kuartal III- 2022.
Prancis berada di urutan ke-2 dengan kasus kebocoran data sebanyak 12,94 juta akun. Di bawah Indonesia, ada Amerika Serikat dnegan kasus kebocoran data sebanyak 4,82 juta akun.
Secara global, akun yang mengalami kebocoran data hingga kuartal III- 2022 mencapai 72,45 juta akun. Menurut Surfshark, terdapat sebanyak 839 akun bocor setiap 60 detik pada kuartal ini atau 32,7% lebih tinggi dari kuartal II-2022 yang sebanyak 632 akun bocor tiap menitnya.
Berikut daftar negara dengan jumlah akun yang mengalami kebocoran data terbanyak hingga kuartal III-2022 (13 September 2022):
- Rusia – 14.788.574 akun
- Prancis – 12.949.968 akun
- Indonesia – 12.742.013 akun
- Amerika Serikat – 4.827.286 akun
- Tiongkok – 2.782.843 akun
- Taiwan – 1.230.939 akun
- Brasil – 1.164.531 akun
- India – 1.041.887 akun
- Kolombia – 826.628 akun
- Nigeria – 558.647 akun
(Baca: Pemerintah dan NGO Jadi Institusi Paling Rawan Ancaman Hacker)