Sosok anonim Bjorka belakangan menjadi pembicaraan publik setelah dianggap meretas dan membocorkan data institusi pemerintah. Peretas (hacker) Bjorka setidaknya telah mengunggah sembilan data milik BUMN, kementerian, dan pejabat dalam tiga pekan terakhir.
Ia menjual sejumlah data perusahaan, kementerian hingga pejabat Tanah Air. Bjorka juga membuat akun Twitter dengan nama @bjorxanism. Akun ini sempat hilang Minggu sore (11/9) dan muncul kembali pada pagi hari ini (12/9).
Dia juga mengonfirmasi soal keaslian akun Twitter-nya. “Am I the real one or just a fae account? Go check on breached.to,” ujarnya.
Menurut Microsoft Digital Defense Report 2021, data pemerintahan menjadi sasaran empuk serangan peretasan. Microsoft menyebut, serangan ke sektor pemerintah sebagian besar difokuskan pada kementerian urusan luar negeri dan entitas pemerintah global lainnya yang terlibat dalam urusan luar negeri.
Tercatat, sebanyak 48% serangan peretasan menyasar institusi pemerintahan. Diikuti serangan ke non profit organization (NGO) dan lembaga Think Tank sebanyak 31%. Setelah itu di posisi ketiga, hacker banyak menyerang lembaga pendidikan (3%), organisasi antar pemerintah (3%), dan perusahaan IT (2%).
(baca: Deretan Negara Asal Serangan Hacker, Rusia Jadi Sarang)