Defisit Neraca Perdagangan Indonesia-Tiongkok Capai Level Terendahnya dalam 15 Tahun Terakhir

Perdagangan
1
Viva Budy Kusnandar 26/07/2022 14:30 WIB
Perdagangan Indonesia-Tiongkok (2008-2021)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke negara-negara Asia Timur, salah satunya adalah Tiongkok. Negara dengan julukan Negeri Tirai Bambu ini adalah salah satu mitra dagang terbesar Indonesia.

Dalam lawatannya ke Tiongkok, Presiden dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Tujuan utama kunjungan ini untuk meningkatkan kerja sama ekonomi serta membahas perkembangan terakhir isu yang ada di kawasan maupun internasional

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan nilai perdagangan Indonesia dengan Tiongkok mencapai US$109,99 miliar atau setara Rp1,57 kuadriliun (dengan kurs Rp1.4300 per dolar Amerika Serikat) pada 2021.

Nilai perdagangan kedua negara tersebut tumbuh 54,02% dibanding tahun sebelumnya hanya US$71,41 miliar. Nilai tersebut juga merupakan yang terbesar dalam 15 tahun terakhir seperti terlihat pada grafik.

Nilai ekspor Indonesia ke Tiongkok mencapai US$53,77 miliar, sementara nilai ekspor Tiongkok ke Indonesia sebesar US$56,23 miliar pada tahun lalu. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia dengan Tiongkok mengalami defisit US$2,46 miliar.

Defisit neraca perdagangan Indonesia dengan Tiongkok tersebut mengalami penyusutan untuk yang ketiga kalinya dalam 3 tahun secara beruntun dan merupakan yang terendah dalam 15 tahun terakhir. Defisit neraca perdagangan Indonesia dengan Tiongkok sempat mencapai level terbesarnya pada 2018, yakni mencapai US$18 miliar seperti terlihat pada grafik.

Adapun, perdagangan kedua negara sepanjang Januari-Mei 2022 telah mencapai US$23,57 miliar. Nilai tersebut meningkat 30,45% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya hanya US$18,07 miliar.

(Baca: Selama 14 Tahun Terakhir, Indonesia Selalu Defisit Berdagang dengan Tiongkok)

Editor : Annissa Mutia
Data Populer
Lihat Semua