Singapura telah mengonfirmasi keberadaan 1 kasus cacar monyet di wilayahnya pada Selasa (21/6/2022).
Ini merupakan kasus cacar monyet pertama yang dilaporkan di wilayah Asia Tenggara pada tahun 2022, menyusul tren penularan yang terjadi di puluhan negara lain sejak awal tahun.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus cacar jenis ini pertama kali ditemukan menjangkiti monyet pada tahun 1958, sedangkan kasus infeksi manusia pertama ditemukan pada 1970.
Dahulu cacar monyet hanya ditemukan di wilayah Afrika bagian barat dan tengah. Namun, dalam beberapa pekan terakhir penularan cacar monyet terjadi di luar wilayah asalnya.
WHO mencatat, sampai Rabu (22/6/2022) sudah ada sekitar 3.400 kasus konfirmasi cacar monyet yang tersebar di 50 negara.
Sebanyak 29 negara di antaranya berada di kawasan Eropa, dengan jumlah kasus tertinggi di Inggris, yakni mencapai 793 kasus.
Kemudian kasus cacar monyet ditemukan di 8 negara kawasan Afrika, 7 negara kawasan Amerika, dan 3 negara kawasan Mediterania Timur.
Sementara di kawasan Pasifik Barat ada 3 negara yang sudah mencatatkan kasus ini, yakni Australia, Korea Selatan, dan Singapura.
Mengutip dari Reuters, pasien cacar monyet di Singapura adalah pria berkebangsaan Inggris yang bekerja sebagai pramugara. Pasien tercatat telah melakukan penerbangan keluar-masuk Singapura sejak pertengahan Juni 2022.
Saat ini pasien tersebut sedang dikarantina di Singapura, bersama dengan 13 orang lain yang diketahui telah melakukan kontak dekat dengan pasien.
(Baca Juga: Cacar Monyet Tembus 3.300 Kasus, Sudah Masuk Korea Selatan)