Tingkat kesejahteraan petani diperkirakan kembali turun pada Mei 2022. Hal ini tercermin dari pergerakan Nilai Tukar Petani (NTP) yang melemah dalam dua bulan terakhir.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan NTP Gabungan turun 2,81% ke level 105,41 pada Mei 2022 dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Penurunan ini merupakan yang kedua kalinya terjadi secara beruntun sejak April 2022, dampak dari datangnya bulan puasa serta libur panjang Lebaran.
Penurunan yang cukup besar tersebut dipicu oleh turunnya NTP Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 9,29% menjadi 123,56 pada Mei 2022 dibanding bulan sebelumnya.
NTP Tanaman Pangan juga turun sebesar 0,11% ke level 97,58 pada Mei 2022, serta NTP Pembudidaya Ikan turun 0,33% ke posisi 105,25 pada bulan lalu.
Tingkat kesejahteraan petani pada bulan lalu juga turun karena dipicu indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) yang naik 0,32% ke level 111,5 pada Mei 2022.
Adapun komoditas penyumbang kenaikan BPPBM antara lain urea, bibit bawang merah, serta bensin.
(Baca: Tingkat Kesejahteraan Petani Tertinggi Ada di Sektor Perkebunan)