Dalam beberapa hari terakhir Bursa Efek Indonesia (BEI) dilanda tekanan jual yang membuat kapitalisasi pasarnya turun signifikan.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali terkoreksi 216,363 poin (3,17%) ke level 6.599,84 pada penutupan perdagangan Kamis (12/5/2022) dibanding penutupan sehari sebelumnya.
Kapitalisasi pasar bursa Indonesia pun menyusut Rp274 triliun menjadi Rp8,86 kuadriliun pada Kamis (12/5/2022) dari sehari sebelumnya yang masih Rp9,13 kuadriliun.
Penurunan IHSG tersebut merupakan yang keempat kalinya terjadi secara beruntun sepanjang pekan ini.
Jika diakumulasikan, indeks saham bursa Indonesia sudah anjlok 629,07 poin (8,7%) pasca libur panjang hari raya Idul Fitri 2022.
Kapitalisasi pasar bursa Indonesia juga sudah menguap Rp700 triliun pada akhir perdagangan Kamis (12/5/2022) dibanding posisi 28 April 2022 yang masih sebesar Rp9,56 kuadriliun.
(Baca: Kapitalisasi Pasar Bursa Efek Indonesia Capai Rp9,39 Kuadriliun)
Adanya ketidakpastian pasar finasial global seiring naiknya suku bunga bank sentral AS membuat para investor asing keluar dari bursa domestik.
Dalam 4 hari terakhir, investor asing mencatat nilai jual bersih sebesar Rp6,82 triliun. Ini menjadi salah satu pemicu rontoknya harga saham di bursa Indonesia.
Berikut ini aksi nilai jual bersih investor asing periode 9-12 Mei 2022:
- 9 Mei 2022: Rp2.594,43 miliar
- 10 Mei 2022: Rp3.197,10 miliar
- 11 Mei 2022: Rp307,09 miliar
- 12 Mei 2022: Rp722,56 miliar
Sementara berikut ini adalah penurunan IHSG periode 9-12 Mei 2022:
- 9 Mei 2022: 4,42%
- 10 Mei 2022: 1,30%
- 11 Mei 2022: 0,05%
- 12 Mei 2022: 3,17%