Sejumlah daerah di Indonesia tengah dilanda wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak seperti kambing, domba, rusa, kerbau, dan sapi.
Kementerian Pertanian (Kementan) telah menetapkan sejumlah kabupaten di Jawa Timur dan Aceh sebagai wilayah yang terdampak wabah PMK pada awal Mei 2022.
Berdasarkan Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan 2021, Jawa Timur dan Aceh termasuk dalam kelompok 10 provinsi dengan populasi ternak sapi potong terbanyak nasional.
Populasi sapi potong di Jawa Timur tercatat sebanyak 4,94 juta ekor atau 27,36% dari total populasi sapi potong nasional. Sementara di Aceh jumlahnya sekitar 452 ribu ekor (2,5%).
Wabah PMK ini juga perlu diwaspadai oleh provinsi-provinsi lain dengan populasi sapi yang besar, seperti Jawa Tengah dengan 1,86 juta ekor sapi potong (10,32%), Sulawesi Selatan sebanyak 1,46 juta ekor (8,09%), Nusa Tenggara Barat 1,33 juta ekor (7,4%), dan Nusa Tenggara Timur 1,25 juta ekor (6,9%).
Jika diakumulasikan, populasi sapi potong di Indonesia mencapai 18,05 juta ekor pada 2021. Jumlah tersebut naik 3,5% dibandingkan populasi tahun sebelumnya yang sebanyak 17,44 juta ekor.
Meski wabah PMK berpotensi menimbulkan kematian ternak, penyakit ini diklaim tidak berbahaya bagi manusia.
“Yang perlu kita pahami penyakit PMK ini memang berbahaya bagi hewan, tetapi tidak menular atau tidak berisiko pada kesehatan manusia," ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam keterangan persnya, Selasa (10/5/2022).
Kementan menyatakan telah mengirim ribuan tenaga medis dan paramedis ternak ke wilayah terdampak PMK. Selain itu, Kementan juga melibatkan Satgas Pangan dan Kementerian Perhubungan untuk menjaga pergerakan ternak di daerah wabah.
(Baca Juga: Hewan Ternak Mana yang Hasilkan Paling Banyak Emisi Gas Rumah Kaca?)