Di tengah periode Januari-Maret 2022 terjadi gelombang besar penularan Covid-19 varian Omicron di Indonesia. Kendati demikian, selama periode tersebut ekonomi DKI Jakarta tetap mampu mencatatkan pertumbuhan positif.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Jakarta yang diukur dari produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 tumbuh 4,63% pada kuartal I 2022 dibanding kuartal I 2021 (year on year/yoy).
Berdasarkan komponen pengeluaran, pertumbuhan terbesar terjadi pada pengeluaran ekspor barang dan jasa yang tumbuh 8,24% (yoy). Namun, pengeluaran konsumsi pemerintah tercatat turun 15,52% (yoy).
Adapun lapangan usaha yang menopang kinerja perekonomian Ibu Kota pada kuartal I 2022 adalah jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang tumbuh 14,73% (yoy), jasa lainnya tumbuh 13,30% (yoy), serta industri pengolahan tumbuh 9,61% (yoy).
Sedangkan sektor pengadaan listrik dan gas mencatat penurunan terdalam sebesar 13,27% (yoy).
(Baca Juga: Pengeluaran Konsumsi Masyarakat Naik 4,34% pada Kuartal I 2022)