Ada 8 Jenis Kawasan Konservasi Perairan di RI, Ini yang Terluas

Demografi
1
Monavia Ayu Rizaty 20/04/2022 17:50 WIB
Luas Kawasan Konservasi Perairan Indonesia menurut Jenisnya (2020)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Kawasan konservasi perairan merupakan kawasan perairan yang dilindungi dan dikelola dengan sistem zonasi, dengan tujuan menjaga kelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memiliki 8 jenis kawasan konservasi perairan.

Setiap jenisnya memiliki perbedaan dalam hal fokus aktivitas konservasi, aturan sistem zonasi, sistem pengelolaan, serta wewenang kelembagaan.

Ada yang dikelola di bawah wewenang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), ataupun dikelola pemerintah daerah di tingkat provinsi dan kabupaten.

Jika dilihat berdasarkan jenisnya, Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) memiliki total wilayah terluas, yakni 13,95 juta hektare pada 2020.

Kemudian Taman Nasional Laut (TNL) berada di urutan kedua dengan luas 3,97 juta hektare. Diikuti Taman Nasional Perairan (TNP) seluas 3,35 juta hektare, dan Taman Wisata Perairan (TWP) 1,54 juta hektare.

Adapun 4 jenis kawasan lainnya, yaitu Taman Wisata Alam (TWA) Laut, Suaka Alam Perairan, Cagar Alam Laut, dan Suaka Margasatwa Laut memiliki luas total di bawah 500 ribu hektare per kawasan.

Jika diakumulasikan, luas seluruh jenis kawasan konservasi perairan di Indonesia mencapai sekitar 23,8 juta hektare pada 2020.

Luasnya Terus Ditambah sampai 2030

Menurut laporan KKP, luas kawasan konservasi perairan sudah bertambah menjadi total 28 juta hektare pada 2021. Namun, sampai saat ini data rinciannya belum tercatat dalam sistem BPS.

"KKP juga sedang membuat rencana target untuk dapat memperluas kawasan konservasi hingga 30% dari luas perairan,” ungkap Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono dalam siaran persnya, Sabtu (9/4/2022).

Trenggono menyatakan luasnya akan terus ditambah setiap tahun, dengan target mencapai total 32,5 juta hektare pada 2030.

"Langkah ini berkaitan dengan implementasi program 'ekonomi biru', yang salah satunya melalui perluasan kawasan konservasi," kata Trenggono.

Pembentukan kawasan konservasi perairan merupakan salah satu strategi mitigasi perubahan iklim, lantaran ekosistem laut dapat menyerap karbon dioksida.

Ekosistem laut seperti mangrove, padang lamun, dan rumput laut dilaporkan 10 kali lebih efektif menyerap karbon dioksida dibandingkan hutan taiga, subtropis atau tropis.

(Baca Juga: Luas Konservasi Perairan Laut Meningkat 39,4% Sejak 2015)

 

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua