Perekonomian Sulawesi Utara menurut besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) sebesar Rp142,6 triliun pada 2021. Angka tersebut hanya 0,84% dari PDB nasional yang mencapai Rp16,97 kuadriliun.
Jika diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010, ekonomi Sulawesi Utara tumbuh 4,16% menjadi Rp 91,79 triliun pada 2021 dari tahun sebelumnya. Tumbuhnya PDRB tersebut mengindikasikan mulai terjadi geliat lini usaha di provinsi tersebut.
Capaian tersebut lebih baik dibanding tahun sebelumnya yang mengalami kontraksi sedalam 0,99%. Capaian tersebut juga di atas ekonomi nasional yang tumbuh 3,69% pada tahun lalu.
(Baca: Bukan Jakarta, Provinsi Ini Catat Pertumbuhan Konsumsi Masyarakat Tertinggi pada 2021)
Dari sisi lapangan usaha, sektor pertanian masih menjadi penopang perekonomian di provinsi dengan Ibu Kota Manado tersebut. Kontribusi sektor pertanian sebesar 21,08% terhadap PDRB, diikuti sektor perdagangan besar dan eceran 13,09%, serta sektor konstruksi 11,77%.
Sektor konstruksi menjadi sumber pertumbuhan tertinggi perekonomian Sulawesi Utara pada tahun lalu, yakni sebesar 0,89%. Diikuti sektor pengolahan 0,89%, serta perdagangan besar dan eceran 0,45%.
(Baca: Sebanyak 71,62% Penduduk Sulawesi Utara Merupakan Kelompok Usia Produktif)
Dari sisi pengeluaran, komponen konsumsi rumah tangga merupakan penopang PDRB Sulawesi Utara dengan konstribusi sebesar 42,67%. Diikuti komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 36,14%, serta komponen konsumsi pemerintah 15,72%.
Sumber pertumbuhan PDRB Sulawesi Utara terbesar berasal dari komponen PMTB, yaitu sebesar 2,64% dan diikuti komponen konsumsi rumah tangga 1,9%.