Berdasarkan hasil survei Kerangka Sampel Area (KSA), realisasi luas panen padi di Indonesia mencapai 10,41 juta hektare sepanjang Januari-Desember 2021.
Luas tersebut menyusut 245,47 ribu hektare (2,3%) dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 10,66 juta hektare.
Tren penurunan luas panen padi nasional ini sudah terjadi dalam 4 tahun terakhir, seperti terlihat pada grafik.
Puncak panen padi sepanjang 2021 mengalami pergeseran ke bulan Maret dengan volume mencapai 1,79 hektare. Sedangkan pada tahun sebelumnya puncak panen terjadi pada April 2020 dengan luas panen 1,86 juta hektare.
Jawa Timur mencatatkan panen padi terluas sepanjang 2021, yakni mencapai 1,75 juta hektare (16,78%) dari total luas panen nasional. Luas panen padi di provinsi tersebut susut 0,39% dari tahun sebelumnya.
Provinsi dengan luas panen padi terluas berikutnya adalah Jawa Tengah, yakni mencapai 1,69 juta hektare. Diikuti Jawa Barat dengan luas panen padi 1,6 juta hektare.
Sedangkan provinsi dengan panen padi terkecil pada 2021 adalah Kepulauan Riau, yaitu hanya 270,16 hektare. Diikuti DKI Jakarta dengan luas panen padi 559,97 hektare, serta Papua Barat seluas 6,41 ribu hektare.
Seiring dengan penurunan luas panen, hasil produksi padi nasional juga turun 0,43% dari 54,6 juta ton gabah kering giling (GKG) pada 2020 menjadi 54,42 juta ton GKG pada 2021.
Jika dikonversi menjadi beras, produksi GKG tahun 2021 kira-kira setara dengan 31,36 juta ton beras, turun 0,44% dari tahun sebelumnya.
(Baca Juga: Luas Panen Padi Diproyeksi Sebesar 10,52 Juta Hektare pada 2021)