Aplikasi komunikasi daring Telegram kian populer di skala global.
Meski popularitasnya masih kalah dibanding WhatsApp, Telegram memiliki sejumlah keunggulan seperti mampu mengirim data berukuran besar, mampu membuat grup komunikasi daring dengan kapasitas 200 ribu peserta, sinkronisasi cepat, dan sebagainya.
Aplikasi ini juga memiliki fitur ruang obrolan rahasia (Secret Chat), di mana pesan yang dikirim akan terenkripsi secara otomatis sehingga tidak ada pihak ketiga yang bisa membaca isi pesan tanpa persetujuan pengguna.
Berdasarkan data lansiran Business of Apps, pengguna Telegram di seluruh dunia sudah mencapai 500 juta orang pada 2021. Jumlah ini meningkat 25% dibandingkan tahun sebelumnya yang masih berjumlah 400 juta orang.
Aplikasi Telegram sempat tercatat banyak digunakan di Iran, dengan pengguna mencapai 50 juta orang. Namun, sejak 2018 pemerintah Iran melarang warganya menggunakan aplikasi ini dengan alasan 'komunikasi melalui Telegram tidak bisa dideteksi'.
Telegram didirikan pada 2013 dan saat ini berkantor pusat di Dubai. Pihak perusahaan mengklaim bahwa mereka tidak akan pernah memonetisasi data pribadi pengguna untuk membuat profil iklan bertarget.
(Baca Selengkapnya: 5 Saluran Iklan Digital yang Paling Banyak Diakses Konsumen)