Vaksinasi Covid-19 sangat dibutuhkan untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) dan melindungi masyarakat dari penularan virus corona. Namun ternyata, proses vaksinasi juga menghasilkan limbah medis dalam jumlah besar yang perlu ditangani dengan serius.
Masalah limbah vaksinasi Covid-19 ini disoroti World Health Organization (WHO) dalam laporan Global Analysis of Health Care Waste in the Context of COVID-19.
Menurut data WHO, sampai Desember 2021 sudah ada 8 miliar dosis vaksin yang didistribusikan ke seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, WHO memperkirakan sisa sampah medis dari vaksinasi Covid-19 seberat 144.000 ton.
Rincian limbahnya terdiri dari sampah botol kaca (vial glass) 88.000 ton, sampah jarum suntik dan alat injeksi (syringe) 48.000 ton, plus sampah kotak kemasan vaksin 8.000 ton.
WHO menyatakan limbah vaksinasi Covid-19 umumnya tidak tergolong infectious atau tidak rentan menjadi sarana penyebaran virus. Namun, limbah-limbah itu tetap harus dikelola sesuai standar dan prosedur manajemen limbah medis mulai dari tahap pengumpulan limbah, penyimpanan, disinfeksi, sampai insinerasi.
(Baca: Limbah Medis Covid-19 Kian Menumpuk, Berapa Jumlahnya?)