Sampah atau limbah yang dihasilkan masyarakat Indonesia diperkirakan terus bertambah dalam beberapa tahun ke depan.
Di satu sisi, peningkatan sampah bisa menjadi ancaman bagi lingkungan. Tapi di sisi lain, hal ini juga bisa menjadi peluang bagi ekonomi sirkular, yakni model ekonomi yang mengolah sampah secara berkelanjutan.
Hal ini tercatat dalam laporan Manfaat Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan dari Ekonomi Sirkular di Indonesia yang dirilis Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN).
(Baca: Sampah Indonesia Makin Banyak, TPA Bisa Penuh pada 2028)
Ekonomi sirkular adalah model ekonomi yang meminimalkan penggunaan sumber daya, meningkatkan daya guna produk selama mungkin, serta mengembalikan material sisa proses produksi dan konsumsi ke dalam rantai nilai (value chain).
Menurut Kementerian PPN, ada lima sektor usaha Indonesia yang berpotensi besar untuk menerapkan model ekonomi sirkular, yaitu:
- Sektor makanan dan minuman;
- Sektor konstruksi;
- Sektor perdagangan besar/ritel yang menggunakan kemasan plastik;
- Sektor tekstil; serta
- Sektor peralatan listrik/elektronik.
"Praktik saat ini di sektor-sektor tersebut belum efisien dan menghasilkan banyak limbah," kata Kementerian PPN dalam laporannya.
Kementerian PPN memperkirakan, sektor makanan dan minuman Indonesia menghasilkan sampah sisa konsumsi 57,4 juta ton pada 2019. Kemudian pada 2030, sampahnya diprediksi bertambah jadi 88,6 juta ton.
Peningkatan sisa konsumsi atau limbah dari proses produksi juga diperkirakan terjadi di sektor konstruksi, perdagangan produk berkemasan plastik, tekstil, dan elektronik, seperti terlihat pada grafik.
Namun, jika ada penerapan model ekonomi sirkular, sampah dari sektor-sektor tersebut bisa dikurangi, dengan rincian berikut:
- Sektor makanan dan minuman: sampah berkurang 50% (dibanding proyeksi tahun 2030)
- Sektor konstruksi: sampah berkurang 5%
- Sektor perdagangan besar/ritel yang menggunakan kemasan plastik: sampah berkurang 21%
- Sektor tekstil: sampah berkurang 14%
- Sektor peralatan listrik/elektronik: sampah berkurang 13%
Kementerian PPN juga memperkirakan, pemanfaatan sampah secara sirkular dari sektor-sektor ini bisa mendorong perekonomian nasional.
"Transisi menuju ekonomi sirkular dapat menambah produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar Rp593 triliun sampai Rp638 triliun di tahun 2030," kata mereka.
(Baca: Mayoritas Rumah Tangga Indonesia Tak Kelola Sampah dengan Baik)