Sampah Indonesia diperkirakan terus bertambah dalam beberapa tahun ke depan, hingga tak bisa tertampung lagi di tempat pembuangan akhir (TPA).
Perkiraan ini disampaikan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dalam Laporan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045.
(Baca: Rumah Tangga, Penyumbang Sampah Terbesar Indonesia sampai 2024)
Dalam laporan tersebut, Bappenas memperkirakan volume sampah nasional pada 2025 mencapai 63 juta ton, kemudian terus naik hingga menjadi 82,2 juta ton pada 2045.
"Angka timbulan sampah diproyeksikan meningkat secara business as usual, searah dengan peningkatan GDP nasional," kata Bappenas dalam laporannya.
"Peningkatan timbulan sampah tersebut perlu diantisipasi dan dikelola, mengingat secara business as usual, diproyeksikan kemampuan daya tampung dan daya dukung TPA nasional penuh pada tahun 2028 atau bahkan lebih cepat," kata mereka.
(Baca: Mayoritas Rumah Tangga Indonesia Tak Kelola Sampah dengan Baik)
Bappenas juga memperkirakan, kemampuan pengelolaan sampah akan turun dalam beberapa dekade mendatang.
Dalam skenario business as usual, Indonesia diperkirakan masih mampu mengelola 59,70% sampah nasional pada 2025. Namun, pada 2045, kemampuannya diprediksi hanya 9,39%.
"Penurunan ini terjadi seiring dengan meningkatnya populasi yang menyebabkan produksi sampah semakin tinggi. Dalam proyeksi menuju tahun 2045, diperkirakan bahwa sampah terkelola akan terus menurun," kata Bappenas dalam laporannya.
"Dengan adanya tren penurunan ini, diperlukan solusi dalam pengelolaan sampah. Strategi berkelanjutan harus diterapkan untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan dapat memitigasi dampak negatif dari penurunan sampah yang tidak terkelola dan menjaga kualitas lingkungan di masa depan," kata mereka.
(Baca: Emisi Gas Rumah Kaca dari Sampah Indonesia Terus Meningkat)