Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk Papua usia 15 tahun ke atas yang tidak dapat membaca dan menulis kalimat sederhana dalam huruf latin, huruf arab, dan huruf lainnnya mencapai 21,11% pada 2021. Artinya, 1 dari 4 penduduk di provinsi tersebut tidak bisa membaca dan menulis.
Meskipun mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 22,1%, tetapi angka buta huruf di Papua masih tergolong tinggi. Angka Buta Huruf (ABH) penduduk Papua usia 15 tahun ke atas tersebut masih jauh di atas rerata nasional yang hanya 3,96%. ABH tersebut juga tertinggi dibandingkan dengan provinsi lainnya.
Provinsi dengan ABH tertinggi penduduk usia 15 tahu ke atas berikutnya adalah Nusa Tenggara Barat, yakni sebesar 12,61%, diikuti Sulawesi Selatan sebesar 7,51%, kemudian Jawa Timur 7,44%, dan Sulawesi Barat 6,91%.
Ada pula Kalimantan Barat dengan ABH sebesar 6,59%. Setelahnya ada Jawa Tengah sebesar 6,21%, lalu Nusa Tenggara Timur 6,15%, serta Sulawesi Tenggara dan Bali masing-masing sebesar 5,06% dan 5%.
ABH berkisar antara 0-100. Tingkat buta huruf rendah menunjukkan adanya sebuah sistem pendidikan dasar yang efektif yang memungkinkan sebagian besar penduduk untuk memperoleh kemampuan menggunakan kata-kata tertulis dalam kehidupan sehari-hari.
(Baca: Angka Buta Huruf Penduduk Usia 15-44 Tahun RI Naik 0,8% pada 2020)