Masyarakat Indonesia paling khawatir dengan penyebaran hoaks atau misinformasi Covid-19 di WhatsApp. Hal itu berdasarkan hasil survei Digital News Report 2021 tentang platform sosial media paling mengkhawatirkan menjadi sarang menyebaran hoaks Covid-19.
Sebanyak 33% responden mengaku penyebaran berita bohong terkait Covid-19 mengkhawatirkan di aplikasi percakapan tersebut. Selain Whatsapp, 18% responden mengaku cemas dengan penyebaran hoaks Covid-19 yang disebarkan lewat Facebook.
Sementara yang mengatakan penyebaran hoaks di Youtube sebanyak 9% responden. Lalu, hanya 4% responden yang khawatir dengan misinformasi Covid-19 di Twitter.
Dalam laporannya, Reuters Institute menyebut tren misinformasi di WhatsApp ini terjadi di negara-negara Selatan global seperti Brazil, Indonesia, India, Nigeria, dan Afrika Selatan.
Kondisi layanan pesan instan yang tertutup dan terenskripsi membuat pemeriksa fakta lebih sulit dalam menemukan dan melawan misinformasi tersebut.
(Baca: Kemenkominfo Turunkan 4.616 Konten Hoaks Covid-19, Terbanyak di Facebook)