Perekonomian Kota Denpasar merupakan yang terbesar di Bali. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) di Kota Denpasar senilai Rp 49,58 triliun pada 2020.
Penopang terbesar perekonomian Kota Denpasar berasal dari sektor penyediaan akomodasi dan makan minum, yakni Rp 10,56 triliun. Nilainya setara dengan 21,3% dari total PDRB Kota Denpasar pada tahun lalu.
Kabupaten Badung berada di posisi kedua dengan PDRB ADHB sebesar Rp 49,21 triliun pada 2020. Kemudian, Kabupaten Buleleng memiliki PDRB ADHB senilai Rp 33,36 triliun.
PDRB ADHB Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Tabanan masing-masing sebesar Rp 25,91 triliun dan Rp 22,33 triliun. PDRB ADHB Kabupaten Karangasem tercatat sebesar Rp 16,45 triliun.
Kabupaten Jembrana memiliki PDRB ADHB sebesar Rp 13,46 triliun. Sementara, PDRB ADHB di Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Bangli masing-masing sebesar Rp 8,47 triliun dan Rp 6,72 triliun.
Adapun, Kabupaten Badung memiliki PDRB per kapita terbesar di Pulau Dewata pada 2020, yakni Rp 72,04 juta. Setelahnya ada Kota Denpasar dengan PDRB per kapita sebesar Rp 51,5 juta.
Kabupaten Buleleng memiliki PDRB per kapita sebesar Rp 50,24 juta. Kemudian, Kabupaten Gianyar punya PDRB per kapita sebesar Rp 50,19 juta.
PRDB per kapita di Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Jembrana masing-masing sebesar Rp 49,85 juta dan Rp 48,16 juta. PDRB per kapita Kabupaten Klungkung tercatat sebesar Rp 47,07 juta.
Kabupaten Karangasem memiliki PDRB per kapita sebesar Rp 39,31 juta. Sementara, PDRB Per kapita Kabupaten Bangli senilai Rp 29,43 juta.
(Baca: PDRB Kota Semarang Terbesar di Jawa Tengah pada 2020)