Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat inflasi Indonesia sebesar 1,6% secara tahunan (year on year/yoy) dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 106,53 pada September 2021. Tingkat inflasi pada bulan lalu lebih tinggi dari Agustus 2021 yang sebesar 1,59%. Angkanya juga lebih tinggi dibandingkan pada September 2020 yang sebesar 1,42%.
Inflasi tertinggi secara tahunan (yoy) terbesar dialami oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,2%. Inflasi tertinggi berikutnya dialami oleh kelompok pengeluaran penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,67%.
Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi secara tahunan lainnya adalah kesehatan sebesar 2,1%. Sementara, kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi hanya informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02%.
BPS juga melaporkan inflasi tahun kalender (year to date/ytd) sebesar 0,8% pada September 2021. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan inflasi September 2020 sebesar 0,98%.
Inflasi tertinggi secara akumuluasi tahun kalender (ytd) tertinggi adalah kelompok pengeluaran penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,09%. Setelahnya ada kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga serta pendidikan masing-masing sebesar 1,92% dan 1,58%.
(Baca: BPS: Indonesia Alami Deflasi 0,04% pada September 2021)