Realisasi pendapatan negara mencapai Rp 886,9 triliun pada semester I 2021. Capaian ini naik 9,4% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencatatkan realisasi Rp 810,7 triliun.
Selain itu, realisasi pendapatan negara telah mencapai 50,9% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 yang sebesar Rp 1.743,6 triliun. Kementerian Keuangan mengatakan pertumbuhan tertinggi berasal dari penerimaan kepabeanan dan cukai. Realisasi dari penerimaan ini sebesar Rp 122,2 triliun, naik 31,1% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp 93,2 triliun.
Pertumbuhan tertinggi kedua berasal dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Realisasi PNBP sebesar Rp 206,9 triliun, naik 11,4% dari 185,7 triliun pada semester I 2020.
Terakhir, realisasi dari penerimaan pajak sebesar Rp 557,8 triliun. Capaian penerimaan pajak ini naik 4,9% dari semester I 2020 yang sebesar Rp 531,8 triliun.
Kendati demikian, belanja negara juga mengalami kenaikan 9,4% menjadi Rp 1.170,1 triliun. Alhasil, Indonesia mencatatkan defisit APBN sebesar Rp 283,2 triliun atau setara dengan 1,72% dari produk domestik bruto Indonesia (PDB).
Selain itu, defisit APBN pada semester I 2021 lebih tinggi dari semester I 2020 yang sebesar Rp 257,2 triliun atau 1,67% terhadap PDB Indonesia.
(Baca: Realisasi Pendapatan Negara Tumbuh 9,3% pada Mei 2021)