Tingkat Kemiskinan di Aceh Turun pada Maret 2021

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ada 834,24 ribu penduduk miskin di Aceh pada Maret 2021, naik 0,04% dibandingkan pada September 2020 yang sebanyak 833,91 ribu jiwa. Meski demikian, tingkat kemiskinan di Aceh mengalami penurunan dari 10,43% pada September 2020 menjadi 10,33% pada Maret 2021.

Secara rinci, tingkat kemiskinan di perdesaan Aceh turun dari 17,96% pada September 2020 menjadi 17,78% pada Maret 2021. Sedangkan tingkat kemiskinan di perkotaan Aceh meningkat dari 10,31% pada September 2020 menjadi 10,46% pada Maret 2021.

(Baca: Tingkat Kemiskinan Papua Masih Tertinggi Nasional pada Maret 2021)

Salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan tingkat kemiskinan di Aceh adalah nilai tukar petani (NTP) di beberapa subsektor mengalami peningkatan pada Maret 2021. Detailnya, subsektor perkebunan rakyat naik 3,22%, hortikultura 3,31%, dan perikanan 4,49%.

Kemudian, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Aceh sebesar 6,3% pada Februari 2021, lebih rendah dari posisi Agustus 2020 yang mencapai 6,59%. Kemudian, dampak virus corona Covid-19 terhadap penduduk usia kerja di Aceh sebesar 4,32% pada Februari 2021, turun dari Agustus 2020 yang mencapai 10,01%.

Selama periode September 2020 - Maret 2021, garis kemiskinan (GK) di Serambi Mekah naik 3,22% dari Rp 524.208 per kapita per bulan menjadi Rp 541.109 per kapita per bulan. GK di daerah perkotaan naik 4,06% dari Rp 543.685 per kapita per bulan menjadi Rp 565.776 per kapita per bulan. Demikian pula GK di perdesaan naik dari Rp 514.663 per kapita per bulan menjadi Rp 529.035 per kapita per bulan.

(Baca: Inilah Provinsi dengan Kemiskinan Tertinggi Indonesia per Maret 2021)