Nepotisme "Orang Dalam" Paling Banyak Terjadi di Pengadilan

Politik
1
Yosepha Pusparisa 01/12/2020 09:00 WIB
Penggunaan Koneksi Pribadi di Tempat Pelayanan Publik (Asia)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Dalam riset Transparency International, sebanyak satu dari lima orang di Asia memanfaatkan koneksi pribadinya di pengadilan. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan pelayanan atau menghindari permasalahan selama berproses di pengadilan. Ada 20% responden yang mengaku menggunakan “orang dalam” sepanjang setahun terakhir, guna melancarkan urusannya.

Selain pengadilan, tempat pelayanan dokumen identitas dan kantor polisi juga rawan dengan praktik nepotisme. Setidaknya 19% responden bersekongkol di kedua tempat tersebut. Rumah sakit merupakan tempat dengan tingkat pemanfaatan “orang dalam” yang paling rendah, dibandingkan dengan kantor pemerintahan. Meski demikian, angkanya tak jauh berbeda dengan tempat pelayanan publik lainnya.

(Baca: Survei GCB Asia: Korupsi di Indonesia Meningkat dari Tahun Kemarin)

Transparency International melakukan survei yang menjaring hampir 20 ribu orang, berusia 18 tahun ke atas. Pengambilan data yang berlangsung pada Maret 2019 hingga September 2020 itu menjangkau 17 negara di Asia.

Data Populer
Lihat Semua