Risiko Kejahatan di Indonesia Sedikit Turun pada 2024

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), risiko terkena tindak kejahatan di Indonesia sedikit turun pada 2024.

Sebelumnya, pada 2023, tingkat risiko mencapai 214. Artinya, dari 100 ribu penduduk, ada 214 orang yang mengalami kejahatan sepanjang tahun tersebut.

Kemudian pada 2024, risiko terkena tindak kejahatan berkurang menjadi 204 per 100 ribu penduduk.

Seiring dengan itu, selang waktu terjadinya kejahatan (crime clock) juga semakin panjang.

Pada 2024, interval antara satu peristiwa kejahatan dengan kejadian berikutnya mencapai 56 detik, atau lebih lama 3 detik dibandingkan 2023.

"Interval waktu yang semakin panjang ini dapat dimaknai bahwa intensitas terjadinya kejadian kejahatan pada periode tahun 2024 semakin menurun atau lebih jarang terjadi dibandingkan tahun 2023," kata BPS dalam laporan Statistik Kriminal 2024/2025.

Berikut daftar 10 wilayah kerja kepolisian daerah (polda) dengan risiko terkena tindak kejahatan tertinggi pada 2024:

1. Sulawesi Utara: 540 per 100 ribu penduduk
2. Papua Barat: 501 per 100 ribu penduduk
3. Sulawesi Selatan: 440 per 100 ribu penduduk
4. Sumatera Utara: 423 per 100 ribu penduduk
5. Bali: 343 per 100 ribu penduduk
6. Papua: 340 per 100 ribu penduduk
7. Sulawesi Tengah: 323 per 100 ribu penduduk
8. Metro Jaya: 316 per 100 ribu penduduk
9. DI Yogyakarta: 310 per 100 ribu penduduk
10. Gorontalo: 292 per 100 ribu penduduk

(Baca: WhatsApp, Medium Utama Kekerasan Gender Online di Indonesia Kuartal III 2025)